Elon Musk Peringatkan Twitter Kehilangan Miliaran Dolar Tahun Depan

Jakarta - Padahal baru diambil alih Elon Musk, Twitter justru dikabarkan kehilangan lebih dari US$4 juta per hari. Hal ini karena para pengiklan kabur dari Twitter begitu aplikasi burung biru ini berpindah tangan.

Melansir India.com, Jumat (11/11/2022), dalam pertemuan pertamanya dengan semua karyawan Twitter pada Kamis sore, Elon Musk memperingatkan bahwa perusahaan mungkin menampilkan arus kas negatif hingga kehilangan miliaran dolar tahun depan.

"Kebangkrutan tidak mungkin terjadi jika kita bisa menghasilkan uang lebih dari pengeluaran," ujarnya.

Media sosial ini memiliki beban utang yang signifikan setelah perusahaan diakuisisi oleh Elon Musk. Hal ini juga turut dipengaruhi oleh kekhawatiran para pengiklan atas keputusan Musk memodernisasi konten-konten di Twitter.

Melansir CNBCTV18, dua eksekutif Twitter yang dianggap bisa meredakan kekhawatiran para pengiklan baru-baru ini sudah mengundurkan diri dari perusahaan. Mereka adalah Roth dan Wheeler yang memoderasi obrolan Twitter Spaces dengan Musk.

Kepala Petugas Keamanan Twitter, Lea Kissner juga mentwit bahwa dia telah berhenti dari perusahaan, dan masih banyak lagi karyawan yang mengundurkan diri dari aplikasi burung biru itu selepas diakuisisi Elon Musk.

Komisi Perdagangan Federal AS mengatakan bahwa pihaknya sedang mengamati Twitter dengan rasa 'keprihatinan yang mendalam' setelah banyak karyawan eksekutif mengundurkan diri. Sebab pengunduran diri mereka berpotensi membuat Twitter berisiko melanggar perintah peraturan.

Menurut laporan, Elon Musk sudah memberi tahu staf melalui telepon bahwa fasilitas-fasilitas kantor termasuk makan gratis dihentikan.

Pada Rabu malam, Musk memperingatkan karyawan soal 'masa sulit di depan' dan memberi tahu bahwa semua karyawan Twitter tidak boleh bekerja jarak jauh lagi kecuali atas izinnya.

"Maaf, ini adalah email pertama saya ke seluruh anggota perusahaan, tetapi tidak ada cara lain untuk menutupi pesan ini," tulis Musk.

Musk sebelumnya telah memperingatkan suramnya ekonomi di bisnis seperti Twitter yang bergantung pada iklan untuk menghasilkan uang.