Mengenal Feromon, Aroma yang Bikin Kamu Digilai Lawan Jenis

Jakarta - Buat kamu yang belum kenal, feromon adalah zat kimia alami yang diproduksi oleh tubuh dan muncul berupa aroma yang khas dari seseorang.
Aroma khusus ini akan direkam oleh otak kita dan dapat mengubah emosi dan perilaku kamu dalam hal seksual, guys. Karena itu, bau yang dikeluarkan tubuh ini berperan sangat penting dalam kehidupan seksual kamu.
1. Sebagai Sex Appeal
Sumber: Freepik
Feromon sebagai sex appeal sudah lama ditandai keberadaannya, khususnya pada hewan. Perilaku hewan yang menyemprotkan cairan khusus atau menggesek-gesekkan badan ke sebuah benda, salah satunya bertujuan untuk menyebarkan feromonnya buat menarik lawan jenis.
Kamu mungkin pernah melihat bahwa saat birahi, hewan liar bisa mendeteksi keberadaan lawan jenisnya bahkan dari tempat yang jauh. Nah, inilah salah satu kerja feromon dalam proses prokreasi.
Belakangan, para peneliti juga mencermati lebih dalam tentang peran feromon dalam tubuh manusia. Tingkat feromon pada masing-masing orang sangat bervariasi. Namun, orang yang memiliki feromon dalam jumlah besar cenderung menarik lebih banyak orang.
Pada tubuh cewek, aroma tubuh yang khas akan keluar di masa subur, ketika sel telur diproduksi dan siap dibuahi oleh sel sperma. Sedangkan pada cowok, feromon paling banyak diproduksi saat sperma dalam puncak kesuburan dan benar-benar siap untuk membuahi.
Uniknya, feromon cewek dapat menyebar ke tempat lain alias berdaya jangkau luas, sehingga bisa memberikan reaksi jarak jauh pada orang yang mendeteksi baunya. Sebaliknya, feromon cowok membutuhkan kontak langsung agar terasa pengaruhnya.
2. Berbeda pada Setiap Orang
Sumber: Freepik
Lantas, bau feromon itu seperti apa sih? Bau khas ini akan berbeda pada setiap orang dan paling kuat muncul adalah dari ketiak, guys. Ternyata, seiring bertambahnya umur dan kematangan seseorang, bau ketiaknya akan menjadi lebih kuat.
Sebelum masa pubertas, keringat seseorang biasanya nggak punya bau yang kuat. Hal ini juga menandakan bahwa pada masa itu, kita memang tidak membutuhkan sinyal penarik lawan jenis untuk proses hubungan seksual.
Selain di ketiak, feromon juga bisa tercium di sekitar kuping, hidung, dan mulut. Namun, aroma khusus ini sekali lagi hanya bisa direkam otak dan menimbulkan reaksi khusus pada hormon seksual kamu.
Tidak semua orang bisa menandai aroma khusus ini, namun tidak sedikit juga yang bisa. Saat otak menerima respons dari hidung yang membaui feromon ini, akan muncul dorongan perasaan tergila-gila, tertarik, hingga bergairah secara seksual. Saking khasnya, bau feromon ini nggak bakal tertutup oleh parfum yang kamu pakai loh, guys.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Kemunculan Genre Post-Punk
3. Bisa Bikin Jatuh Cinta
Sumber: Freepik
Namun, kamu nggak perlu merasa khawatir kalau kamu nggak bisa mendeteksi feromon lawan jenis. Menurut sebuah teori, saat kamu merasa tertarik dengan seseorang atau merasa jatuh cinta, kemungkinan hal itu dipengaruhi juga oleh feromon ini, guys.
Dengan kata lain, kamu nggak perlu menyadari aroma khas itu secara nyata untuk bisa mendeteksinya. Bau tubuh yang dianggap menarik itu akan terekam dengan sendirinya tanpa kamu sadari.
Selain dalam hal menarik lawan jenis, feromon juga dapat memengaruhi naik turunnya hormon estrogen pada tubuh cewek. Feromon yang muncul sangat kuat ketika cewek sedang mengalami masa subur, juga akan terdeteksi oleh teman dekatnya.
Makanya, jangan heran kalau cewek se-geng yang sering menghabiskan waktu bersama, biasanya juga memiliki siklus haid yang hampir sama.