URtainment

Mengenal Tari Guel, Seni yang Dikenal Multikulturalisme

Shelly Lisdya, Jumat, 25 November 2022 14.38 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Tari Guel, Seni yang Dikenal Multikulturalisme
Image: Tari Guel. (Kemendikbudristek)

Jakarta - Guel adalah salah satu khasanah budaya Gayo di Provinsi Aceh. Khususnya di daerah dataran tinggi Gayo, tarian ini memiliki kisah panjang dan unik. 

Guel sendiri berarti membunyikan. Para peneliti dan koreografer tari mengatakan, tarian ini bukan hanya sekedar tari. Guel merupakan gabungan dari seni sastra, seni musik dan seni tari itu sendiri. 

Dalam perkembangannya, tari Guel timbul tenggelam, namun Guel menjadi tari tradisi terutama dalam upacara adat tertentu. 

Mengutip dari laman Kemendikbud, Guel sepenuhnya apresiasi terhadap wujud alam, lingkungan, kemudian dirangkai begitu rupa melalui gerak simbolis dan hentakan irama. 

Tari ini semacam media informatif yang memadukan seni sastra, musik/suara, gerak yang memungkinkan untuk dikembangkan (kolaborasi) sesuai dengan semangat zaman, dan perubahan pola pikir masyarakat setempat. 

Guel dibagi dalam empat babakan baku. Terdiri dari babak Munatap, Babak II Dep, Babak III Ketibung, Babak IV Cincang Nangka. 

Ragam gerak atau gerak dasar adalah Salam Semah (Munatap), Kepur Nunguk, Sining Lintah, Semer Kaleng (Sengker Kalang), Dah-Papan. 

Sementara jumlah para penari dalam perkembangannya terdiri dari kelompok pria dan wanita berkisar antara 8-10 (wanita ), 2-4 (pria). 

Penari pria dalam setiap penampilan selalu tampil sebagai simbol dan primadona, melambangkan aman manyak atau lintoe baroe dan Guru Didong.

Sementara jumlah penabuh biasanya minimal empat orang, terdiri dari menabuh canang, gong, rebana, dan memong.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait