URtainment

Mengenal Maestro Seni Lukis Basoeki Abdullah, Inspirasi Seniman Muda

Shelly Lisdya, Rabu, 26 Oktober 2022 16.52 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Maestro Seni Lukis Basoeki Abdullah, Inspirasi Seniman Muda
Image: Sang Maestro Seni Lukis Basoeki Abdullah. (Dok. Museum Basuki Abdullah)

Jakarta - Mendiang maestro seni lukis Indonesia, Basoeki Abdullah, akan terus menjadi sumber inspirasi bagi pelukis dan seniman muda.

"Pak Abdullah banyak memberikan wacana dalam karya intelektualnya dalam bentuk lukisan. Bisa dibilang beliau seperti inspirasi bagi banyak pelukis hari ini atau banyak pemikir hari ini," kata kurator seni Mikke Susanto, dikutip dari Antara, Rabu (26/10/2022). 

Abdullah merupakan seorang pendukung aliran realisme dan naturalisme. Ia lahir pada 27 Januari 1915. Lulus dari Academie Voor Beeldende Kunsten di Den Haag, Belanda, pada 1933. 

Dikenal sebagai sosok yang santai dan netral, ia bisa berbaur dengan tokoh-tokoh penting di dunia. Bahkan, semasa hidupnya, Abdullah banyak melukis tokoh-tokoh terkenal, seperti presiden pertama Indonesia Soekarno dan presiden kedua Soeharto.

Salah satu lukisannya yang terkenal (1992) menggambarkan kepala negara yang berpartisipasi dalam Gerakan Non-Blok. 

Abdullah mencatat banyak peristiwa sejarah dalam pembangunan bangsa melalui lukisannya. 

“Setiap coretan lukisan Basoeki tidak hanya mengandung aspek seni, tetapi juga aspek budaya, sosial, dan politik,” tambahnya. 

Setiap coretan lukisannya menunjukkan kecintaannya yang besar terhadap Tanah Air, meskipun ia tumbuh dan belajar di sekolah-sekolah yang didirikan oleh Belanda, kata Susanto. 

"Mendidik di sekolah Belanda tidak menghalangi Abdullah untuk melukis setiap keindahan Indonesia atau bahkan masalah yang berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat," tambahnya. 

Lebih lanjut, Susanto berharap setiap lukisan karya Abdullah tidak hanya menginspirasi seniman muda tetapi juga membimbing mereka untuk mengomunikasikan pandangan mereka tentang kehidupan modern saat ini. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait