Susul Malang, Surabaya Segera Terapkan Kampung Tangguh

Surabaya - Kampung Tangguh di Malang, Jawa Timur tampaknya bakal 'dibawa' ke Kota Surabaya nih guys. Upaya ini dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama TNI dan Polri untuk menekan jumlah kasus COVID-19 di Kota Pahlawan.
Rencana ini disampaikan Gubernur Jawa Timur usai melihat berbagai kesiapan yang dilakukan oleh Malang Raya menyambut penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayahnya.
Menurut Khofifah, format Kampung Tangguh di Malang ini wajib diterapkan di Kota Surabaya. Apalagi mengingat dinamika penyebaran COVID-19 di Surabaya yang cenderung meningkat setiap harinya.
"Kami melihat dinamika penyebaran di beberapa kota memang melandai, seperti Gresik dan Sidoarjo. Tapi angka di Surabaya masih meningkat. Sekitar 48 persen penyebaran COVID-19 di Jatim berasal dari Surabaya," kata Khofifah, seperti dikutip dari Antara, Minggu (17/5/2020).
Untuk itu, kini Kapolda Jatim Irjen Pol Irjen M Fadil Imran dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah telah bersiap diri dengan membentuk tim khusus untuk penerapan kampung tangguh di Surabaya nanti.
"Harapannya untuk melakukan penguatan, mencegah bahkan menghentikan penyebaran COVID-19. Sesuai arahan Presiden diharapkan pada Mei penyebaran COVID-19 bisa landai, bahkan turun," ucapnya.
Ia mengaku, penerapan Kampung Tangguh di wilayahnya ini terinspirasi dari Bali. Sehingga harapannya, Kampung Tangguh di Jatim juga bisa menjadi titik yang mampu melakukan pencegahan secara signifikan terukur dan menurunkan hingga menghentikan COVID-19.
"Bali menjadi role model. Karena pecalang per RT/RW sangat efektif di sana. Yang kami bahas di Malang adalah Kampung Tangguh yang berbasis RT. Kami harap RT/RW di Surabaya menyiapkan format yang bisa mengefektifkannya (Kampung Tangguh)," katanya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan pihaknya telah menyiapkan tim pengampu dan tim asisten.
"Hanya pejabat utama dan setingkat wadir dan kepala bagian yang turun ke Polres di daerah. Harapannya program yang ada di Polda bisa dijalankan. Seperti community policing agar bisa berjalan. Kami harus bisa jadi solutif, melakukan koordinasi, kerja sama, utamanya protokol kesehatan harus berjalan," pungkasnya.