URnews

Korban Meninggal Dunia dalam Tragedi Kanjuruhan Jadi 131 Orang

Nivita Saldyni, Selasa, 4 Oktober 2022 12.36 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Korban Meninggal Dunia dalam Tragedi Kanjuruhan Jadi 131 Orang
Image: Kondisi Stadion Kanjuruhan pada Minggu (2/10/2022). (Dok. Antara)

Malang - Jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam ajang Liga 1 bertambah.

Data terbaru Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang menyebut, korban meninggal dunia mencapai 131 orang per Selasa (4/10/2022) pukul 10.00 WIB.

Data tersebut dibagikan oleh Posko Postmortem Crisis Center Kabupaten Malang dengan Kepala Dinkes Kab Malang Drg. Wijanto Wijoyo MM M.Kes sebagai supervisi. Data itu diolah dari beberapa sumber, yaitu Biddokkes Polda Jatim, RSSA Saiful Anwar, Dinkes Kabupaten Malang, Polres Malang, Crisis Center Kota Malang, LPBI NU Kab Malang, dan Relawan Milenial Utas.

Dari data tersebut, seluruh korban sudah teridentifikasi. Totalnya 41 orang merupakan perempuan dan 90 orang lainnya laki-laki.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 36 korban merupakan anak berusia di bawah 18 tahun. Namun jumlah itu bisa bertambah karena ada beberapa yang tidak tercantum usianya.

Saat dikonfirmasi Urbanasia, pihak Posko Postmortem Crisis Center Kabupaten Malang memastikan data tersebut benar. Sehingga dipastikan, korban meninggal dunia saat ini menjadi 131 orang dari yang sebelumnya 125 orang.

"Untuk data luka-luka masih kami update kembali dengan data terbaru," tegas Poskos Postmortem Crisis Center Kabupaten Malang kepada Urbanasia.

Sebelumnya, kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang sesaat setelah berakhirnya pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) malam. Banyaknya Aremania (pendukung Arema FC) yang turun ke lapangan membuat aparat keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI mencoba berbagai cara untuk mengendalikan situasi.

Salah satu upaya yang dilakukan dengan menggunakan gas air mata ke lapangan dan juga ke arah tribun. Alhasil suporter panik dan berebut keluar untuk menyelamatkan diri dan menimbulkan banyak korban luka-luka dan meninggal dunia.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait