URnews

Eri Cahyadi Imbau Warga Positif COVID-19 Gejala Ringan Dirawat di Isoter

Nivita Saldyni, Senin, 7 Februari 2022 21.09 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Eri Cahyadi Imbau Warga Positif COVID-19 Gejala Ringan Dirawat di Isoter
Image: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (kiri) mendampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) mengecek tempat isoter di Surabaya, Senin (7/2/2022). (Instagram @sapawargasby)

Surabaya - Wali Kota Eri Cahyadi mengimbau warga Surabaya yang terpapar COVID-19 dengan gejala ringan untuk isolasi di tempat yang telah disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Tempat isolasi terpusat (isoter) itu adalah Hotel Asrama Haji (HAH) dan RS Lapangan Tembak.

Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan. Menurut Eri, upaya ini salah satunya dilakukan agar anggota keluarga lain yang satu rumah tak ikut terpapar virus Corona.

"Sebenarnya isoman di rumah itu boleh. Tapi, kalau ada keluarga, istri, suami atau anaknya yang negatif, itu kan kasihan kalau sampai tertular," kata Eri saat mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau tempat isoter di Surabaya, Senin (7/2/2022).

"Kemudian kalau di rumah, pastinya kan tidak memenuhi syarat untuk isolasi," sambungnya.

Ia pun memastikan bahwa saat ini fasilitas isoter, baik yang ada di HAH maupun RS Lapangan Tembak sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya. Seperti misalnya di HAH saat ini telah dilengkapi fasilitas penunjang seperti WiFi, kulkas, TV, ruang kamar ber-AC, kamar mandi yang bersih dan tempat olahraga. Di Gedung Shafa HAH juga sudah ada dokter dan perawat yang standby 24 jam.

"Saya mohon maaf kepada warga Surabaya, kemarin kami melakukan perbaikan, namun kasus COVID-19 melonjak sehingga membuat pasien kurang nyaman. Tapi, tadi setelah perbaikan selesai, Bu Gubernur (Khofifah) bilang kalau ini nyaman dibuat isoter," jelasnya.

Saat ini, total kapasitas tempat tidur di Gedung Shafa dan Zam - zam HAH ada 500 unit. Sedangkan di RS Lapangan Tembak ada 250 unit. Menurut Eri, kapasitas yang ada saat ini sudah mencukupi. Namun jika kedepannya melebihi kapasitas, maka akan disediakan tempat lain di Gelora Bung Tomo (GBT).

"Isoter ini khusus untuk warga Surabaya. Tingkat kesembuhannya saat ini tiga hari, itu sudah bisa sembuh," kata Eri.

"Kalau isoter ini kan lebih gampang memantaunya. Kalau isoman di rumah kan kita kesulitan memantaunya, oleh karena itu saya harapkan agar warga yang dinyatakan positif dan tanpa gejala, bisa melakukan isolasi di dua tempat isoter ini. Jangan di RS, kalau sudah parah baru dirujuk ke RS, kalau ringan jangan," imbuhnya.

Tak lupa, ia juga meminta masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan (prokes). Meskipun pemkot telah menyediakan tempat isoter, kata Eri, masyarakat harus mengimbanginya dengan pengetatan prokes.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait