URtainment

Euforia Festival Musik Tinggi Pasca Pandemi, Apa Saja Tantangannya? 

Griska Laras, Senin, 14 November 2022 09.22 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Euforia Festival Musik Tinggi Pasca Pandemi, Apa Saja Tantangannya? 
Image: Ilustrasi - Kerumunan saat konser. (Freepik)

Jakarta - Dalam beberapa bulan terakhir, pecinta musik tanah air telah menyaksikan dan merasakan ledakan festival musik seiring dengan diselenggarakannya berbagai konser tiap pekan. 

Menjelang akhir tahun ini saja, sudah ada lebih dari 30 festival musik di seluruh Indonesia. Tentunya ini merupakan hal yang menggembirakan bagi para pemangku kepentingan di industri musik, sekaligus memberikan tantangan baru. 

Deputi bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Rizki Handayani Mustafa memaparkan sejumlah tantangan yang kini dihadapi para penyelenggara, yakni terkait pengendalian kerumunan. 

Rizki menekankan pentingnya memastikan standar keamanan festival dan konser. Dengan demikian, pihak pemerintah bisa memberikan izin berdasarkan standar keamanan yang disepakati. 

"Dengan standar yang jelas, pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan yang mendukung acara, sehingga euforia festival ini bisa terus berlanjut,” kata Rizki dalam diskusi Breakfast with Resso (BwR)”. 

Rizki mengatakan pihaknya mendukung acara festival musik karena relevan dengan upaya pemulihan ekonomi masyarakat. Menurutnya acara musik memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi banyak orang, mulai dari UMKM, penjual makanan dan minuman, transportasi, hingga akomodasi. 

"Melalui gerakan 'Bangga Berwisata di Indonesia', kami berupaya untuk mendorong orang-orang untuk tetap berlibur, beraktivitas, dan berwisata di dalam negeri. Mungkin salah satu caranya adalah dengan menggabungkan wisata alam dan festival musik, jadi seperti wisata event," jelas Rizki. 

Nah salah satu cara mendukung wisata event adalah dengan menyelenggarakan festival-festival musik sepanjang tahun. Gagasan ini diusulkan oleh Rizky Aulia, yang berpengalaman sebagai Program Director/Inisiator Festival Pestapora. 

“Tahun ini, orang-orang masih seperti 'buka puasa' dan antusias sekali mengikuti banyak festival. Tahun depan, mungkin kita harus mempertimbangkan untuk mengkurasi atau menyortir festival, termasuk mengatur jarak antar festival sehingga bisa diadakan sepanjang tahun,” kata Kiki. 

Dengan begitu, euforia pencinta musik terhadap festival atau konser akan terus bertahan sepanjang tahun, bukan hanya musiman. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait