URnews

Exit Tol di Jawa Tengah Ditutup Mulai 16 Juli 2021, Ini Respons Ganjar

Shelly Lisdya, Rabu, 14 Juli 2021 14.36 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Exit Tol di Jawa Tengah Ditutup Mulai 16 Juli 2021, Ini Respons Ganjar
Image: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Humas Jateng)

Semarang - Dalam mendukung upaya PPKM Darurat dan menekan penyebaran COVID-19, seluruh exit tol di Jawa Tengah akan ditutup pada 16 hingga 22 Juli 2021.

Kendaraan yang hanya diizinkan melintas hanya yang berkaitan dengan sektor esensial dan kritikal sesuai Permendagri Nomor 15 Tahun 2021 tentang PPKM Darurat.

Meskipun mendukung penuh penutupan exit tol di wilayahnya, namun ada sedikit keraguan yang ditanyakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yakni pergerakan mobilitas masyarakat.

Ganjar juga menjelaskan, bahwa secara teknis, pengetatan di pintu exit tol akan dilakukan oleh jajaran Polda Jawa Tengah.

“Pak Kapolda kemarin sudah lapor ke saya untuk melakukan pengetatan-pengetatan itu (penutupan -red). Namun saya minta perhitungan dua hal. Satu, kalau itu ditutup kira-kira mereka akan tidak berangkat, dia tetep stay atau tetap pergi?” kata Ganjar kepada wartawan, Selasa (13/7/2021).

Apabila masyarakat tetap diperbolehkan pergi, dikatakannya, maka mereka akan mencari jalan lain. Terkait hal ini pun dirinya mendapat komplain dari Kabupaten Grobogan yang merupakan jalur alternatif.

“Ini yang mesti diantisipasi, kalau ini ditutup mereka lewat mana? Ini yang mesti diperhatikan,” katanya.

Ganjar menegaskan jika pengetatan ini bukan upaya lockdown Jawa Tengah, kebijakan ini sepenuhnya pengetatan untuk mengurangi mobilitas. Sebab trasportasi dari sektor esensial seperti obat-obatan hingga logistik masih dapat bergerak.

“Karena faktanya ini peningkatannya masih tinggi, faktanya ini variannya sudah tahu delta. Terus kemudian kok faktanya orang masih cuek, padahal kalau kita tahu ngurus oksigen saja sudah kayak begini (susah),” jelasnya.

Hal lain yang harus diperhatikan, lanjut Ganjar adalah tren mematikan lampu di waktu malam hari. Langkah itu memang terbukti cukup mampu mendorong masyarakat untuk tidak pergi dan mengurangi pergerakan.

“Cuma saya minta juga perhatian ketika ada yang ngawal, ada yang jaga agar tidak terjadi kejahatan atau kecelakaan. Itu dua hal yang saya minta kepada kawan-kawan,” ujarnya.

Ganjar pun berharap masyarakat mendukung upaya pemerintah dalam penanganan pandemi COVID-19. Apalagi, varian delta sudah ditemukan di beberapa wilayah Jateng.

“Maka tolong masyarakat, tolong betul, kalau Anda tidak bergerak, Insyaallah Anda akan terlindungi. Kalau Anda terlindungi, Anda tidak akan pergi ke rumah sakit. Kalau semua tidak terlindungi dan sakit akhirnya pergi ke rumah sakit, maka rumah sakit juga penuh. Dan nanti orang akan marah-marah soal ambulans, soal tempat tidur, oksigen, dan semua marah,” tandasnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait