URnews

Fadjroel Rachman Sebut Modernisasi Alutsista Sudah Dilaksanakan Menhan

Nivita Saldyni, Rabu, 28 April 2021 00.10 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Fadjroel Rachman Sebut Modernisasi Alutsista Sudah Dilaksanakan Menhan
Image: Juru bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman. (Instagram @fadjroelrachman)

Jakarta - Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 yang membawa 53 prajurit Angkatan Laut menjadi pukulan tajam bagi bangsa Indonesia, khususnya Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Sebab hal ini menjadi evaluasi terkait kondisi alat sistem persenjataan (alutsista) Indonesia.

Bahkan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (22/4/2021) lalu menyatakan banyak alutsista Indonesia yang sudah tua. Untuk itu menurutnya penting untuk segera melakukan modernisasi.

"Banyak alutsista kita memang karena keterpaksaan, karena kita utamakan pembangunan kesejahteraan, kita belum modernisasi lebih cepat. Tapi sekarang ini mendesak, kita harus modernisasi lebih cepat lagi," kata Prabowo.

Menanggapi pernyataan Prabowo tersebut, Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman dalam URtalk 'Ngobrol Bareng Jubir Presiden Jokowi', Selasa (27/4/2021) pun memberikan tanggapannya.

"Ini kan sifatnya teknis, jadi arahan dari Presiden Joko Widodo itu memperbaharui alutsista," katanya kepada Urbanasia.

Ia mengatakan bahwa Jokowi dalam arahannya sempat mengatakan bahwa Indonesia harus memperbaharui semua alutsistanya. Selain itu, Jokowi juga memberikan arahan agar memperluas Industri pertahanan dalam negeri.

Nah, menurutnya, arahan Jokowi untuk memodernisasi alutsista itu telah ditangkap oleh Prabowo. Sebab dari keterangan Prabowo dan juga Juru Bicara Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, dua hal ini sudah menjadi prioritas sejak Prabowo menjabat.

"Artinya, arahan dari dari Presiden Joko Widodo untuk memodernisasai semua alutsista dan membangun industri alat pertahanan di dalam negeri itu sudah dilaksanakan oleh Menteri Pertahanan, Pak Prabowo," tegasnya.

Sementara soal APBN, Fadjroel mengatakan bahwa anggaran Kemhan adalah yang paling besar dibandingkan kementerian-kementerian lainnya. Ia pun mengatakan bahwa anggaran tersebut pasti ada kenaikkan setiap tahunnya.

"Setiap tahun ada kenaikan itu kan disesuaikan dengan tentu saja peralatan kan harus ada yang dimodernisasi, ada yang diperbaiki, ada yang tidak bisa digunakan lagi. Biasanya sih tumbuhnya persentase kenaikan dari semua kementerian itu sangat bergantung dengan pertumbuhan ekonomi kita. Dua tahun terakhir ini kan agak berat karena kita harus menghadapi pandemi COVID-19. Kementerian tentu mengalami refocusing seperti itu, termasuk menghadapi refocusing untuk berhadapan menyampaikan informasi tentang Presiden kepada masyarakat," jelasnya.

Ketika ditanya adakah penyesuaian baru terkait adanya kasus tenggelamnya KRI Nanggala-402, Fadjroel mengatakan bahwa umumnya semua anggaran sudah dipulihkan, termasuk anggaran di Kemhan.

"Tahun ini berdasarkan empiris dari aja apa yang saya dapatkan, untuk sekarang sudah dipulihkan lagi anggaran kita. Umumnya semua sudah dipulihkan kembali dan tahun ini kan Presiden berharap bahwa pertumbuhan ekonomi kita bisa mencapai kurang lebih lima persen," imbuhnya.

Terkait modernisasi alutsista sendiri, Fadjroel pun menambahkan meski tak menjelaskan secara gamblang apa saja yang akan dimodernisasi, namun dari pernyataan Prabowo diketahui bahwa modernisasi akan dilakukan untuk semua alutsista yang ada.

"Beliau (Prabowo) tidak menyebutkan secara khusus mengenai apa saja, tapi yang lebih ditegaskan bahwa peremajaan dan modernisasi alutsista. Berarti semua alutsista kita," ungkapnya.

Bahkan meski anggaran ini terbatas, namun Fadjroel memastikan pemerintah akan terus mengupayakan agar dua arahan Jokowi tersebut bisa dilaksanakan.

"Tentu anggaran kita terbatas tetapi Kementerian Pertahanan salah satu yang paling tinggi dana dari APBN yang dimasukkan ke sana. Karena itu untuk agar lebih efektif dan efisien, salah satu yang terus dikembangkan adalah membangun industri pertahanan di dalam negeri," tegas Fadjroel.

"Kalau Pak Prabowo kan mengatakan secepat mungkin ya. Beliau kalau saya lihat beliau tidak menyatakan secara langsung mengenai waktunya tapi karena waktu kita juga terbatas. beliau menjabat Menteri Pertahanan kan dari 2019 sampai 2024, tentu upaya untuk menyelesaikan modernisasi dan pembangunan industrial pertahanan dalam negeri tentu dalam waktu lima tahun," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait