URstyle

Gejala Berat Hepatitis Akut Muncul dalam 14 Hari Ditandai Kejang

Anisa Kurniasih, Selasa, 17 Mei 2022 15.53 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Gejala Berat Hepatitis Akut Muncul dalam 14 Hari Ditandai Kejang
Image: Ilustrasi pasien hepatitis (SharonMcCutcheon/Pixabay)

Jakarta - Kasus hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak masih menjadi perhatian dunia, termasuk Indonesia. Sayangnya, hingga saat ini penyebab pasti penyakit tersebut belum juga diketahui.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan gejala berat pasien hepatitis akut misterius pada anak di bawah umur 16 tahun umumnya terjadi dalam rentang waktu dua pekan yang ditandai dengan hilang kesadaran atau kejang.

"Makanya disebut hepatitis akut berat, karena dalam 14 hari orang yang terkena jadi kejang dan terjadi penurunan kesadaran, kalau hepatitis normal tidak sampai kejang," kata Siti Nadia Tarmizi mengutip ANTARA, Selasa (17/5/2022).

Menurut Nadia, indikasi tersebut dipelajari oleh tim peneliti terhadap satu dari tiga pasien anak yang dilaporkan meninggal dunia dalam kurun waktu yang berbeda pada akhir April 2022 di RSCM Jakarta.

"Satu dari tiga kasus meninggal di Jakarta merupakan probable hepatitis akut bergejala berat yang belum diketahui penyebabnya," katanya.

Nadia menjelaskan, klasifikasi hepatitis misterius probable ditandai dengan laporan nonreaktif pada pemeriksaan hepatitis A, B, C, D, dan E maupun virus lainnya, seperti dengue maupun Adenovirus 41.

Ia mengatakan Kemenkes RI sedang memperkuat peran diagnosa pasien bergejala hepatitis di seluruh Puskesmas di Tanah Air. Sebab, kunci mencegah kasus kematian pada pasien adalah kecepatan diagnosa dan penanganan medis.

"Sifatnya kewaspadaan demam kuning. Apapun gejalanya, Puskesmas harus turun cek lingkungan, ambil sampel feses pasien dan diperiksa. Puskesmas akan lihat, apakah perlu rujukan ke rumah sakit atau tidak," katanya.

Dari laporan harian Kemenkes RI per 15 Mei 2022 pukul 16.00 WIB, jumlah dugaan kasus hepatitis akut di Indonesia total 18 pasien dengan klasifikasi dua probable, 16 pending classification dan nol epi-linked (virus non-hepatitis A-E, kontak erat dengan kasus probable sejak 1 Oktober 2021).

Sedangkan berdasarkan status pasien, enam di antaranya meninggal (dua probable, empat pending classification), delapan masih dirawat (delapan pending classification), empat dipulangkan (empat pending classification).

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait