URnews

Giring Deklarasi Nyapres, Pakar: Mungkin Targetnya Bukan Presiden

Nunung Nasikhah, Selasa, 25 Agustus 2020 16.40 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Giring Deklarasi Nyapres, Pakar: Mungkin Targetnya Bukan Presiden
Image: Giring Ganesha saat menghadiri acara ASEAN Marketing Summit 2019 di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019). (Anisa/Urbanasia)

Malang – Deklarasi Giring Ganesha dalam pencalonan diri sebagai Presiden 2024 banyak dinilai sebagai sarana menaikkan popularitas politik.

Pengamat Politik dari Malang, Wawan Sobari menduga, dengan popularitas politik yang didapatkan, Giring bisa jadi telah memilih target politik tertentu.

“Saya melihatnya sebagai marketing politik entah secara individu atau PSI, lompatan, mungkin targetnya bukan presiden tapi levelnya lebih rendah lagi. Terus yang kedua PSI gitu loh. Jadi branding dia orang PSI,” kata Wawan saat dihubungi oleh tim Urbanasia melalui sambungan telepon pada Selasa (25/8/2020).

Wawan mengatakan, ada banyak target politik yang bisa diraih oleh Giring dalam waktu dekat, selain Pilpres. Mulai dari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, 2022 hingga 2023.

“Jadi ada banyak target politik ya. Ini sih lebih tepat dikatakan sebagai publisitas politik dibanding betul-betul mau mencalonkan diri karena tidak memenuhi syarat,” ujar pria yang merupakan Dosen Ilmu Politik di Universitas Brawijaya (UB) Malang tersebut.

“Untuk melihat konteks saat ini, ya lebih pada popularitas saja. Karena kalau dilihat dia tidak memenuhi syarat di konstitusi,” tegasnya.

Meski demikian, Wawan mengatakan, Giring belum memiliki cukup bekal untuk meraih target politik meski di bawah level presiden.

Salah satunya terkait pengukuran kinerja. Apalagi menurut Wawan, Giring selama ini masih belum pernah menduduki jabatan politik.

“Ya sebenarnya itu yang menimbulkan keraguan orang lain. Apa pengalaman dia menjadi seorang pemimpin politik? Mungkin orang sekarang lebih rasional memilih seperti yang telah banyak beredar seperti Ganjar, RK, Khofifah. Orang lebih memilih itu karena track kepemimpinan politik,” tutur Wawan.

“Sementara Giring jadi anggota DPR aja nggak terpilih. Jadi ya memang itu bisa dikatakan publisitas,” tegasnya.

Menurutnya, sulit untuk menilai kinerja Giring karena kiprahnya dalam dunia politik belum banyak. Pun tidak juga memegang jabatan publik.

“Ya sulit kita ngukur kinerja dia, wong dia belum pernah menjadi seorang politisi, atau menduduki jabatan publik. Jadi jabatan publik bisa di eksekutif bisa di legislatif. Dia jadi staf presiden aja nggak kan?,” kata Wawan.

“Jadi menurut saya sulit mengatakan dia punya record, beda dengan yang lain yang sudah terjun lebih lama dan dia sudah berhasil menduduki jabatan publik, berarti dia sudah punya record,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait