Mengenal Azim Premji, Pengusaha Muslim Terkaya yang Rajin Sedekah
Jakarta - Harta yang kita miliki memang sudah seharusnya dimanfaatkan untuk berbagi. Salah satu inspirasinya datang dari sosok Azim Premji. Dia adalah miliarder Muslim India yang dikenal sangat dermawan.
Bahkan menurut sebuah laporan, taipan ini menyumbangkan uang 10 kali lebih banyak daripada orang terkaya India Mukesh Ambani pada 2020.
Azim Hasham Premji, lahir pada 24 Juli 1945 di Mumbai, India. Pemilik Wipro Ltd ini membimbing perusahaan selama empat dekade dan berhasil jadi raksasa industri perangkat lunak.
Pada tahun kelahiran Premji, ayahnya mendirikan Western Indian Vegetable Products Ltd., yang memproduksi vanaspati, mentega putih terhidrogenasi. Tiga tahun kemudian, India di jaman kolonial dibagi menjadi India Hindu dan Pakistan Muslim, tetapi keluarga Premji yang merupakan seorang Muslim, memilih untuk tetap tinggal di India.
Pada tahun 1966, tepat sebelum Premji menyelesaikan gelarnya di bidang teknik Universitas Stanford, ayahnya meninggal mendadak. Ia pun menunda kelulusannya dan kembali ke India untuk mengambil kendali bisnis keluarga dan segera mulai melakukan diversifikasi. Ia mulai mempelajari produk konsumen seperti sabun, sepatu, dan bola lampu, serta silinder hidrolik.
Kemudian, Premji mengganti nama perusahaan menjadi Wipro pada tahun 1977, dan pada tahun 1979, ketika pemerintah India meminta IBM untuk meninggalkan negara, ia mulai mengarahkan perusahaan ke arah bisnis komputer.
Setelah itu, Wipro menjalin sejumlah kemitraan internasional yang sukses pada 1980-an untuk membantunya membangun perangkat keras komputer untuk dijual di India. Alhasil, pengembangan perangkat lunaklah yang membuat perusahaan itu sangat menguntungkan.
Premji membangun reputasi untuk mempekerjakan orang-orang terbaik dan memberi mereka pelatihan yang tak tertandingi, dia memanfaatkan kumpulan besar pengembang perangkat lunak yang hebat di India yang bersedia dibayar murah daripada rekan-rekan mereka di Amerika. Lalu, Wipro pun berkonsentrasi pada pengembangan perangkat lunak khusus untuk ekspor, terutama ke Amerika Serikat.
Berkat peningkatan substansial dalam teknologi, nilai Wipro melejit di akhir 1990-an, dan Premji menjadi salah satu pengusaha terkaya di dunia. Hingga kini, posisinya sebagai salah satu orang terkaya dunia berhasil ia pertahankan.
Di akhir tahun 190-an, Premji pun melanjutkan pendidikannya dari Universitas Stanford melalui pembelajaran jarak jauh. Dan tahun 1999, Premji resmi mengantongi gelarnya. Meski sudah tak lagi menjabat sebagai CEO perusahaan, pada Juli 2019, putra Premji, Rishad, menggantikan ayahnya sebagai ketua eksekutif Wipro.
Terlepas dari kekayaan pribadinya yang besar, Premji justru dikenal sebagai pengusaha muslim yang sederhana dan hobi sedekah. Pada tahun 2001 ia juga mendirikan Yayasan Azim Premji untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar di daerah pedesaan di seluruh India.
Pada akhir dekade pertama abad ke-21, yayasan tersebut telah memperluas pendidikan dengan teknologi komputer ke lebih dari 16.000 sekolah. Konten ramah anak pun semakin banyak tersedia dalam bahasa lokal. Reputasi Premji pun makin tersohor dan menjadi panutan bagi pengusaha lain. Hari ini, Forbes mencatat harta kekayaannya mencapai USD9,6 miliar (Rp138 triliun).