Penghasilan Suami Lebih Kecil, Harus Gimana, ya?

Jakarta - Kondisi keuangan dapat menjadi masalah yang berdampak serius pada keutuhan rumah tangga. Salah satu masalah yang cukup serius dan bisa bikin gonjang-ganjing pernikahan adalah perbedaan penghasilan antara suami dan istri, di mana penghasilan suami tak sebesar sang istri.
Jika perbedaan penghasilan tidak terlalu mencolok, mungkin situasinya masih bisa diterima. Namun, bagaimana kalau penghasilan sang istri sampai 2 bahkan 3 kali lipat dari penghasilan suami? Atau, lebih buruknya, suami kehilangan pekerjaan sehingga tidak memiliki penghasilan apapun.
Dilansir dari Huffpost, sebuah penelitian di Universitas Harvard menunjukkan bahwa suami yang berpenghasilan jauh lebih rendah atau bahkan tidak berpenghasilan sama sekali, akan menghadapi risiko perceraian yang lebih besar ketimbang suami yang berpenghasilan setara dengan istrinya. Perubahan peran dalam rumah tangga inilah yang seringkali menimbulkan konflik dalam rumah tangga dan dapat berujung pada perpisahan.
Lantas, bagaimana pasangan harus menghadapi situasi ini? Berikut beberapa cara yang disarankan oleh penasihat pernikahan.
Bicarakan Kemungkinan Bertukar Peran
Sumber: Ilustrasi gaji suami lebih kecil/Freepik by Yanalya.
Suami dan istri mesti duduk bersama dan mendiskusikan pilihan-pilihan yang ada, salah satunya bertukar peran. Karena sang istri yang berperan sebagai pemberi nafkah, maka sang suami yang memegang urusan rumah seperti misalnya mengurus anak.
Tidak Ada Uangku-Uangmu
Sumber: Ilustrasi gaji suami lebih kecil/Unsplash by Omid Armin.
Saat sudah menikah, semua rezeki yang diterima adalah uang bersama. Karena itu, kesampingkan pikiran uangku atau uangmu. Pasangan mesti bisa menghargai kontribusi masing-masing, sebagai bagian dari proses membangun rumah tangga.
Bagi-bagi Tugas
Sumber: Ilustrasi gaji suami lebih kecil/Freepik by Mego Studio.
Meski kamu adalah pihak yang berpenghasilan lebih besar, tidak berarti bahwa kamu bisa memegang kekuasaan yang absolut. Diskusikan semua pengeluaran rutin dalam rumah tangga, lalu lakukan pembagian tugas. Siapa bertanggung jawab untuk membayar pengeluaran apa. Tentu saja pembagian tugas ini disesuaikan juga dengan besaran penghasilan masing-masing.
Hargai Kesuksesan
Sumber: Ilustrasi penghasilan suami lebih kecil/Freepik byKarl Yukav
Memiliki penghasilan yang lebih besar daripada suami, seringkali membuat istri merasa nggak enak hati. Meski ini bisa dipahami, tapi kamu tidak perlu merasa sungkan bahkan bersalah, karena lebih sukses ketimbang suami. Syukuri apa yang telah kamu capai dan hargai kesuksesanmu. Sang suami juga mesti sadar tentang ini dan tetap memberi support kepada istrinya.
Jangan Merendahkan Suami
Sumber: Ilustrasi penghasilan suami lebih kecil/Freepik by Cookie Studio
Meski tak memberi kontribusi yang sama banyaknya, hindari mengeluarkan komentar atau memberi perlakuan yang merendahkan suami. Yakinlah bahwa roda terus berputar dan keadaan ini bisa berbalik dengan cepat. Terus berpikir positif pada pernikahanmu dan jaga agar hubungan pribadi antara kamu dan suami tetap harmonis.