URtrending

Guru Honorer di Bone yang Dipecat Kini Banjir Dukungan

Nivita Saldyni, Senin, 15 Februari 2021 19.46 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Guru Honorer di Bone yang Dipecat Kini Banjir Dukungan
Image: Ilustrasi guru honorer. (gtk.kemdikbud.go.id)

Bone - Masih ingat dengan kisah Hervina (35), guru honorer di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan yang dipecat usai unggah gaji ke sosial media?

Hingga saat ini Hervina masih menjadi sorotan, ia pun mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Bahkan, kisah Hervina mendapatkan perhatian dari Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

Menanggapi pemecatan Hervina, ia berharap agar kasus serupa tak terulang di kemudian hari.

Ia pun meminta pemerintah daerah di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer. Salah satu solusi yang bisa dilakukan dengan memberikan tunjangan bagi guru honorer yang bersumber dari APBD.

"Setidaknya pemerintah daerah dapat mengalokasikan dana tunjangan daerah bagi guru honorer yang bersumber dari APBD," kata LaNyalla lewat keterangan resminya, Senin (15/2/2021).

Meski diakuinya bahwa gaji guru honorer jauh di bawah standar kelayakan, namun Senator Dapil Jawa Timur ini tetap meminta agar pemda mengkaji permasalahan kesejahteraan guru honorer dan memperlakukan mereka dengan cara yang lebih arif.

Untuk itu, koordinasi pusat dan daerah untuk mensejahterakan guru honorer sangatlah penting menurutnya.

"Pasti dapat dialokasikan dana yang wajar bagi guru honorer. Pemerintah wajib memperhatikan masalah ini dan menuntaskan-nya dengan segera," pungkasnya.

Kasus Hervina ternyata juga berhasil menggerakkan hati Anggota Komisi III Andi Rio Idris Padjalangi. Ia bahkan mengatakan bahwa dirinya bakal memberikan pendampingan hukum dan dukungan secara penuh kepada Hervina.

"Saya sudah mempersiapkan tim hukum untuk membela guru Hervina, seharusnya hal ini tidak boleh terjadi dan terkesan dipaksakan serta arogansi kekuasaan pihak sekolah," kata Andi, dikutip dari Antara pada Senin (15/2/2021).

Ia pun mendesak agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Dinas Pendidikan setempat turut memperhatikan permasalahan ini. Dan bersama-sama mencari solusi terbaik.

"Langkah itu untuk mencarikan sebuah solusi dan menarik atau membatalkan keputusan pemecatan guru honorer Hervina. Saat ini Indonesia masih kekurangan tenaga pendidik, mengapa justru di pecat tanpa alasan yang jelas? Ini sangat memalukan," tegasnya.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) telah memberikan tanggapan soal kasus Hervina.

Direktur Jenderal GTK Kemendikbud Iwan Syahril pun mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bone untuk menyelesaikan kasus tersebut.

"Kami terus berkoordinasi dengan Kadisdik Kabupaten Bone untuk mencari solusi terbaik terkait kejadian ini,"  katanya kepada wartawan, Jumat lalu.

Ia mengatakan bahwa akan mengedepankan musyawarah dalam mencari solusi terbaik. Pihaknya telah menjadwalkan pertemuan dengan Hervina dan pihak sekolah untuk bermusyawarah, Senin (15/2/2021).

Sehingga ia berharap kasus ini bisa segera terselesaikan dengan keputusan yang baik untuk semua pihak.

Sebelumnya, Hervina diberhentikan sebagai guru honorer tak lama berselang setelah ia memposting soal gaji selama empat bulan jadi guru sebesar Rp 700 ribu di Facebook. Guru SDN 169 Desa Sadar, Kabupaten Bone mengaku tak ada niat buruk saat memposting gaji tersebut. Malah ia mau berterima kasih kepada sekolah.

1613393085-unggahan-facebook-(1).jpgSumber: Tangkapan layar unggahan Hervina Vhina. (Facebook Hervina Vhina)

“Terima kasih banyak Bu aji pak aji dana BOSx…..selama 4 bulan,” tulisnya dalam unggahan di Facebook.

Namun siapa sangka, tak berselang lama ia mendapat pesan dari orang dekat Kepala SDN 169 Desa Sadar lewat WhatsApp yang berinisial JU.

Dalam pesan itu, JU malah meminta Hervina untuk berhenti mengajar dan mencari sekolah lain daripada menjelek-jelekkan sekolah dengan cara memposting gaji kecil di media sosial.

"Mf Terimakasih baxak postingannya di fb," kata JU.

"Tabe tlg carimaiki sekolah pale yg bisaki nagaji baxak .mohon istirahatmiki SJ mulai bln ini bulan januari.2021.!" imbuhnya.

Hervina yang menerima pesan itu pun dibuat kebibgungan. Ia pun langsung meminta maaf kepada JU jika memang postingannya telah menyinggung.

Namun sayang kata maaf ternyata tak berperan banyak. Hervina kemudian dipecat dan diduga karena postingannya tersebut.

Padahal, menurut informasi yang Urbanasia rangkum dari berbagai sumber, Hervina telah mengabdi sejak tahun 2005.

Artinya, sudah 16 tahun Hervina mengabdi sebagai guru honorer. Kita doakan saja agar masalah ini bisa segera terselesaikan dengan baik ya, guys!

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait