URtech

Hacker Klaim Jual Data Polri dan DPR di Internet, Kadiv Humas Polri: Hoax

Shinta Galih, Jumat, 23 September 2022 08.16 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Hacker Klaim Jual Data Polri dan DPR di Internet, Kadiv Humas Polri: Hoax
Image: Ilustrasi hacker (Pixabay/laddlajutt1722).

Jakarta - Belum selesai aksi Bjorka tertangani, kini ada hacker baru yang mengklaim menjual data pribadi milik anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) secara online.

Kali ini pelakunya bernama Meki. Lewat situs Breached.to, dia menjajakan 26 juta data penting milik Polri.

Data yang dijual berisikan nama lengkap, posisi, foto, data personel, nomor ponsel, data personil, nomor ponsel, dan lokasi. Data tersebut dijual seharga US$ 2.000 atau Rp 30 juta.

"Kepolisian Indonesia telah menghabiskan banyak uang untuk membangun server atau situs web sederhana (karena mereka tidak peduli mengenai kerentanan pada website yang mereka miliki," tulis akun tersebut.

Selain data identitas anggota Polri, akun ini juga mengaku menjual data anggota DPR. Ia mengaku menjual data ini dengan harga terjangkau.

Dari informasi yang diunggah, informasi yang dijual ini berisi sekitar 500 ribu data anggota DPR. Data yang diduga bocor ini berisi informasi NIK (Nomor Induk Kependudukan), nomor telepon, nama, alamat email, password, hingga sejumlah dokumen internal.

Pihak Polri sendiri sudah menanggapi laporan kebocoran data. Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menegaskan hal tersebut hoax.

"Hoax," kata Dedi saat dihubungi, Kamis (22/9/2022).

Dedi menegaskan Polri bakal menindak penyebar hoax terkait kebocoran data tersebut. Dia mengatakan saat ini tim Siber Mabes Polri tengah mendalami kasus tersebut.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait