URnews

Harga Telur Meroket di Berbagai Daerah, Mendag Bilang Belum Seberapa

Nivita Saldyni, Rabu, 24 Agustus 2022 18.58 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Harga Telur Meroket di Berbagai Daerah, Mendag Bilang Belum Seberapa
Image: Telur (Foto: Freepik/Jcomp)

Jakarta - Harga telur ayam di pasaran terus meroket. Bahkan hari ini, Rabu (24/8/2022), rata-rata harga telur ayam nasional telah mencapai Rp 31.000 per kilogram.

Di DKI Jakarta sendiri, situs resmi Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Jakarta mencatat rata-rata harga telur ayam hari ini mencapai Rp 31.065 per kilogram. 

Pasar Petojo Ilir, Jakarta Pusat menjual harga telur tertinggi yaitu Rp 35.000 per kilogram. Sementara telur ayam termurah dijual di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur dengan harga Rp 28.000 per kilogram.

Sedangkan secara nasional, harga telur ayam termahal ada di Kabupaten Merauke, Papua. Per hari ini, Rabu (24/8/2022) harga telur ayam di Merauke mencapai Rp 54.000 per kilogram-nya. 

Menyusul di belakangnya ada Kota Tual, Maluku dengan harga telur ayam Rp 46.700 per kilogram dan Kota Gorontalo, Gorontalo dengan Rp 36.850 per kilogram. Sementara harga termurah ada di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat dengan Rp 23.000 per kilogram.

Mendag Minta Masyarakat Tak Ributkan Kenaikan Harga Telur Ayam

Menanggapi meroketnya harga telur ayam hingga beberapa wilayah sudah di atas Rp 30.000 per kilogram, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta masyarakat tak terlalu meributkannya. Ia pun membandingkan harga tersebut dengan misi dagang yang berhasil dicapai dari India.

"Oh itu nggak seberapa kok. Jangan diributkan ya, US$3,2 miliar (misi dagang dengan India) itulah yang ditulis," ujarnya kepada wartawan di Gedung Kemendag, Selasa (23/8/2022).

Pada kesempatan berbeda, Zulkifli kembali berbicara soal kenaikan harga telur ayam. Kepada wartawan, ia membeberkan lonjakan tersebut disebabkan dua alasan.

Alasan pertama, adanya tindakan pengurangan produksi indukan atau afkir dini yang dilakukan peternak. Alasan kedua, adanya program bantuan sosial (bansos) yang memengaruhi stok telur ayam di pedagang.

"Jadi satu afkir dini, kedua Kemensos bantuan tiga bulan dirapel. Bantuan telurnya banyak, jadi (harga) naik," jelas Zulkifli kepada wartawan di kawasan Istana Kepresidenan Jakarta,  Rabu (24/8/2022). 

Soal afkir dini, Zulkifli menjelaskan upaya itu dilakukan karena harga telur ayam kian turun menjadi Rp 25.000 - Rp 26.000 per kilogram. Rendahnya harga tersebut kemudian membuat para peternak memutuskan afkir dini dengan memotong ayam petelur.

Sementara pada saat bersamaan, distribusi telur ayam dalam skala besar yang dilakukan Kemensos untuk program bansos membuat permintaan telur ayam meningkat di pasaran. Alhasil kenaikan harga tak bisa dihindari.

Untuk mengatasinya, Zulkifli mengaku pihaknya akan segera melakukan pertemuan dengan pelaku usaha pada tingkat peternakan petelur 'day old chicken' (DOC). 

Ia menargetkan sekitar satu bulan lagi harga telur ayam mulai turun, yang mana idealnya menurut Zulkifli harga telur ayam per kilogram berada di kisaran Rp 28.000 - Rp 29.000.

"Mudah-mudahan tiga minggu sampai satu bulan mendatang sudah mulai turun lagi tapi dengan harga yang wajar. Konsumen beli tidak berat tapi peternaknya tidak rugi," pungkasnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait