URstyle

Hari Gizi Nasional 2022 Fokus Cara Cegah Stunting dan Obesitas

Anisa Kurniasih, Selasa, 25 Januari 2022 15.41 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Hari Gizi Nasional 2022 Fokus Cara Cegah Stunting dan Obesitas
Image: Ilustrasi bayi. (Pixabay/fancycrave1)

Jakarta - Puncak peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) jatuh pada 25 Januari 2022. Tahun ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengambil tema ‘Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas’ di Indonesia.

Tema tersebut datang dari permasalahan yang ada di Indonesia yang masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan gizi, terutama gizi kurang atau stunting dan gizi lebih atau obesitas.

Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Dhian Probhoyekti mengatakan permasalahan gizi tidak hanya terjadi di Indonesia tapi di dunia. Bahkan permasalahan ini menjadi fokus secara global.

Mengutip situs Kemenkes, di Indonesia, berdasarkan survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menyebutkan prevalensi stunting sebesar 24,4 persen. Angka ini masih jauh dari angka prevalensi yang ditargetkan dalam rpjmn 2020-2024, yakni 14 persen.

Sementara itu, berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi obesitas pada Balita sebanyak 3,8 persen dan obesitas usia 18 tahun ke atas sebesar 21,8 persen. Target angka obesitas di 2024 tetap sama 21,8 persen, upaya diarahkan untuk mempertahankan obesitas tidak naik. Ini adalah upaya yang sangat besar dan cukup sulit.

“Dampak masalah gizi stunting dan obesitas berdampak jangka pendek dan jangka panjang karena kedua masalah gizi ini menjadi indikator pembangunan kesehatan bangsa yang berpengaruh terhadap kualitas generasi penerus,” katanya dikutip dari situs Kemenkes.

Apa itu stunting?

Menurut Kemenkes RI, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kurang gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.

Pada saat anak stunting maka terjadi gagal tumbuh ditunjukkan dengan tinggi badan pendek dan perkembangan intelektual terhambat. Dalam jangka panjang dapat menimbulkan dampak pada gangguan metabolik yang meningkatkan risiko individu obesitas, diabetes, stroke, dan jantung.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait