URtech

Hari Pahlawan 10 November, Ismail Marzuki Tampil di Google Doodle

Shinta Galih, Rabu, 10 November 2021 10.43 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Hari Pahlawan 10 November, Ismail Marzuki Tampil di Google Doodle
Image: Google Doodle Hari Pahlawan 10 November Tampilkan Ismail Marzuki. (Dok. Google)

Jakarta - Google ikut memperingati Hari Pahlawan 10 November. Raksasa pencarian internet ini menampilkan sosok Ismail Marzuki di Google Doodle.

"Ini untuk Anda Ismail Marzuki—terima kasih telah mengisi soundtrack untuk kemerdekaan Indonesia!," Ujar Google.

Sosok Ismail Marzuki dikenal akan lagu-lagu patriotik yang diciptakannya. Atas jasanya itu pemerintah mendapuknya sebagai pahlawan nasional selama gerakan kemerdekaan bangsa. 

Ismail Marzuki lahir di Kwitang, Jakarta Pusat pada 11 Mei 1914, ketika wilayah itu berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda.

Meskipun profesi musik tidak umum di lingkungannya, Ismail Marzuki tumbuh berlatih hingga lima jam sehari untuk menguasai delapan instrumen: harmonika, mandolin, gitar, ukulele, biola, akordeon, saksofon, dan piano. 

Pada usia 17 tahun, Ismail Marzuki menggubah lagu pertama dari ratusan lagu yang akan telah hasilkan sepanjang kariernya, dari 'Gugur Bunga' hingga 'Rayuan Pulau Kelapa'.

Lagu-lagu Ismail Marzuki selalu menggambarkan perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan nada melankolis sekaligus mewakili ketahanan bangsa melalui melodi yang melambung. 

Dia mengisi hati orang Indonesia dengan kebanggaan selama bertahun-tahun dengan menyiarkan lagu-lagunya di radio publik.

Pada 1955, Ismail Marzuki mengambil alih sebagai pemimpin Orkestra Studio Jakarta yang bergengsi dan menggubah lagu Pemilihan Umum, tema musik pemilihan umum pertama di Indonesia.  

Untuk menghormati kontribusi budayanya, pemerintah Indonesia menobatkan Ismail Marzuki sebagai Pahlawan Nasional pada 2004. 

Sebelumnya, pada 10 November 1968, pemerintah Indonesia menghormati warisannya dengan peresmian Taman Ismail Marzuki (TIM) yang berada di Cikini, Jakarta Pusat.

Masyarakat dapat melihat koleksi pribadi Ismail Marzuki termasuk lagu-lagu tulisan tangan dan beberapa dari banyak instrumennya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait