URnews

Sejarah Hari Pahlawan Setiap 10 November

Kintan Lestari, Rabu, 10 November 2021 08.00 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sejarah Hari Pahlawan Setiap 10 November
Image: Hari Pahlawan 2021. (Kemensos)

Jakarta - Tanggal 10 November setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Pahlawan. Mengapa tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Pahlawan? Simak sejarah Hari Pahlawan di bawah ini!

Setelah diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, suasana dalam negeri belum aman dan justru masih dipenuhi usaha-usaha untuk mempertahankan kemerdekaan, termasuk di daerah Surabaya.

Di Surabaya pada 10 November 1945 terjadi peristiwa besar antara rakyat Indonesia dan tentara Inggris yang dipicu tewasnya Brigadir Aulbertin Walter Sothern Mallaby pada 30 Oktober 1945 di depan Gedung Internatio. Penyebab tewasnya Mallaby masih jadi misteri sampai saat ini.

Jadi pada tanggal 25 Oktober 1945, tentara Inggris dibawah pimpinan Brigadir Aulbertin Walter Sothern Mallaby mendarat di Surabaya. Kedatangan pihak sekutu di Surabaya ingin melucuti senjata milik tentara Jepang sekaligus membebaskan orang Eropa yang jadi tawanan perang. 

Kedatangan Inggris untuk melucuti senjata ditolak oleh rakyat Indonesia. Alhasil, tercipta situasi panas di antara rakyat Surabaya dengan tentara Inggris. Dan hal itu berlangsung selama tiga hari.

Pada 30 Oktober 1945, untuk meredakan situasi, Mallaby bersama pihak Indonesia yakni Cak Dul Arnowo berpawai dengan mobil. Rakyat Surabaya yang waktu itu sudah panas mengerubungi rombongan mobil yang membawa Mallaby. 

Dan kala itu, di tengah kekacauan, ada seseorang yang melepaskan tembakan pada Mallaby yang membuatnya tewas. Tewasnya sang perwira tinggi membuat pihak Inggris marah. 

Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh, pengganti Mallaby, mengeluarkan selebaran ultimatum pada 9 November 1945 yang isinya meminta pihak Indonesia menghentikan perlawanan dan menyerahkan senjata mereka pada tentara AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) selambat-lambatnya pukul 6 pagi keesokan harinya, yang berarti tanggal 10 November 1945.

Pihak Inggris juga mengeluarkan ancaman yang menyebut bila ultimatum mereka tidak dilaksanakan, mereka akan menyerang kota Surabaya dari darat, laut, dan udara. 

Akan tetapi hingga waktu yang ditentukan, ultimatum tersebut tidak digubris rakyat Surabaya. Mengetahui ultimatumnya tidak digubris, pihak Inggris melancarkan ancamannya. Mereka menyerang kota Surabaya dari berbagai arah.

Kotanya diserang, rakyat Surabaya pun tidak tinggal diam. Di bawah agitasi Bung Tomo lewat radio, arek-arek Surabaya melakukan perlawanan pada tentara Inggris. Pertempuran antara rakyat Surabaya melawan tentara Inggris berlangsung sekitar tiga minggu. 

Setelah tiga minggu bertempur, rakyat Surabaya akhirnya berhasil mengusir tentara sekutu dari kota mereka. Meski menang, namun ada kerugian yang harus ditanggung pihak Indonesia.

Pertempuran tersebut memakan banyak korban jiwa, dengan mayoritas rakyat sipil. Akibat pertempuran tersebut, diperkirakan puluhan ribu orang meninggal. 

Banyaknya jumlah korban jiwa yang gugur selama pertempuran membuat pemerintah Indonesia menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan untuk menghormati jasa mereka yang telah berjuang.

Ditetapkannya tanggal 10 November menjadi Hari Pahlawan berdasarkan didasari Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional, yang mana Keppres tersebut ditandatangani oleh presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. 

Setiap tahunnya, Hari Pahlawan dirayakan dengan tema yang berbeda-beda. Begitu pun di tahun ini. Di tahun 2021, tema Hari Pahlawan adalah 'PAHLAWANKU INSPIRASIKU'.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait