URedu

Hari Pertama Ajaran Baru, Siswa Baru di Jatim Ikut MPLS Online

Nunung Nasikhah, Senin, 13 Juli 2020 16.46 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Hari Pertama Ajaran Baru, Siswa Baru di Jatim Ikut MPLS Online
Image: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kanan) di sela Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2020 melalui sambungan konferensi video di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (13/07/2020). (ANTARA)

Surabaya – Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) Tahun Pelajaran 2020/2021 ini dilaksanakan secara berbeda yakni dengan metode online atau dalam jaringan (daring).

Hari pertama ajaran baru tersebut dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dari Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Senin (13/7/2020).

MPLS online tersebut diikuti oleh sebanyak 400 ribu lebih siswa jenjang SMA/SMK Negeri dan Swasta di Jatim secara serentak.

Ratusan ribu siswa tersebut berasal dari 423 SMA negeri, 1.119 SMA swasta serta 297 SMK negeri dan 1.821 SMK swasta.

Aktivitas pengenalan lingkungan sekolah untuk siswa baru tersebut dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 13 hingga 15 Juli mendatang.

Nah, nantinya, saat masa pembelajaran sudah aktif, praktik untuk siswa SMA atau khususnya SMK diperkenankan menggunakan laboratorium sekolah, atau kunjungan ke pabrik di wilayah masing-masing secara shift.

Namun, hal tersebut harus melalui proses koordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat lebih dulu.

Di hari pertama tahun ajaran baru ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak para siswa dan insan pendidikan untuk tetap semangat selama proses pembelajaran meski dilakukan secara online.

"Saya juga berharap para siswa tetap bisa memulai tahun ajaran baru ini dengan semangat dan gembira meski dalam situasi yang masih darurat kesehatan," ujar Khofifah di sela Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2020 melalui sambungan konferensi video di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Khofifah juga meminta seluruh siswa untuk tetap produktif serta berprestasi meski pembelajaran dilakukan secara online. Begitu pula dengan para pendidik, ia berpesan untuk tetap berupaya memberikan yang terbaik.

"Kepada para kepala sekolah dan guru, mari tunjukkan kinerja terbaik demi seluruh siswa," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi mengatakan bahwa berdasarkan Surat Keputusan Bersama Empat Menteri, yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri dalam Negeri, kegiatan pembelajaran wajib dilaksanakan dengan metode jarak jauh, baik online maupun offline.

Ia mengatakan, perlu adanya penyesuaian-penyesuaian lebih kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.

"Sehingga meski tidak bertatap muka langsung, tujuan MPLS khususnya yang terkait dengan pengenalan berbagai aspek pembelajaran di sekolahnya tetap tercapai dengan baik," tuturnya, dikutip dari Antara (13/7/2020).

Dalam masa MPLS tahun ini, Wahid mengatakan, sekolah dapat menambah satu sesi kunjungan ke sekolah yang dilaksanakan secara bergantian dan disertai dengan penerapan disiplin protokol kesehatan.

"Sekolah juga wajib berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang ada di kabupaten/kota setempat," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait