Hindari Perbedaan Persepsi, Perdunu Akan Ganti Nama Festival Santet

Jakarta - Rencana Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu) yang akan menggelar Festival Santet di Banyuwangi, Jawa Timur mengundang banyak reaksi negatif dan komentar termasuk dari berbagai pengguna media sosial.

Sejumlah pihak pun sempat mempermasalahkan rencana tersebut karena dianggap akan mempertontonkan kegiatan-kegiatan yang menjurus ke arah negatif.

Menepis hal tersebut, ketua Perdunu, Abdul Fatah Hasan atau kerap disapa Gus Fatah menyampaikan, pihaknya tidak akan menggunakan kata tersebut dan akan mengganti nama Festival Santet menjadi nama yang lebih bisa diterima masyarakat.

Menurutnya, terdapat perbedaan persepsi antara masyarakat lokal Banyuwangi dengan masyarakat di luar daerah tersebut terkait definisi ’santet’.

“Sebenarnya kalau dilihat dari aktivitasnya, masyarakat tidak mempermasalahkan karena dalam bentuk pengobatan masyarakat hanya saja terkait nama yang kemudian membuat multitafsir, karena istilah definisinya beda antara masyarakat lokal Banyuwangi dengan definisi yang biasa didengar oleh orang di luar Banyuwangi, makanya ketika dengar istilah itu sedikit multitafsir,” ujar Gus Fatah saat live Instagram bersama Urbanasia, Kamis (11/2/2021).

Akhirnya, Perdunu pun memutuskan untuk tidak lagi menggunakan kata ‘santet’ dalam kegiatan yang akan mereka gelar.

“Kemarin saya sampaikan penggunaan istilah kata santet tidak akan kami gunakan dalam acara yg kami gelar, terkait kegiatan yang mungkin bisa kami selenggarakan , kami tidak menggunakan kata itu,” tambahnya.

Gus Fatah juga menuturkan akan mengganti dengan kata yang lebih halus.

“Mungkin akan pakai kata yang lebih halus atau yang bisa diterima oleh orang banyak,” ujarnya.

Untuk kapan acara Festival Santet ini berlangsung, Gus Fatah mengatakan masih dalam rencana, namun kemarin sempat berencana mengadakannya di bulan Suro atau Muharam.

Sementara terkait perizinan mengenai Festival Santet, Gus Fatah juga menegaskan bahwa pembahasannya masih belum ke tahap sana.