URtainment

Imbas 'Berdendang Bergoyang', Event dan Konser Lain Terancam Batal

Nivita Saldyni, Jumat, 4 November 2022 19.25 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Imbas 'Berdendang Bergoyang', Event dan Konser Lain Terancam Batal
Image: Panggung festival musik Berdendang Bergoyang. (Instagram @berdendangbergoyang)

Jakarta - Kasus konser 'Berdendang Bergoyang' membawa dampak buruk pada penyelenggara acara musik di Indonesia. Sekretaris Jenderal Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) Emil Mahyudin menyebut banyak penyelenggara acara musik yang saat ini kesulitan menyelesaikan perizinannya, bahkan ada yang terancam batal karena tenggat waktu acara yang semakin dekat.

Emil, dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis (3/11/2022) mengaku, pihaknya dalam kurun waktu kurang dari satu minggu ini banyak menerima aduan dari penyelenggara acara. Dari sana diketahui, banyak aturan yang dikeluarkan pihak berwenang justru bertabrakan dengan konsep konser musik yang biasanya digelar.

"Pihak yang berwenang mengeluarkan aturan-aturan yang semakin ketat, seperti adanya aturan yang tidak memperbolehkan acara konser musik dan festival itu di outdoor dan harus di indoor. Terus ada juga yang jam enam sore acara konsernya sudah harus selesai," kata Emil menyebutkan beberapa contoh aturan yang mempersulit penyelenggaraan konser dan event musik lainnya. 

Untuk itu ia berharap masyarakat dan juga para pemangku kepentingan bijak menyikapi kasus konser 'Berdendang Bergoyang' yang sempat dihentikan kepolisian di hari kedua, beberapa waktu lalu. 

"Kami dari APMI ingin menyatakan bahwa industri konser dan festival musik saat ini baik-baik saja. Dengan adanya kejadian yang terjadi kemarin itu memang harus diperbaiki ke depannya, namun jangan digeneralisir dan menghukum yang lainnya," harap Emil. 

Apalagi menurutnya sebelum kasus tersebut, ada banyak acara musik yang berlangsung sukses dengan tertib, aman, dan taat protokol kesehatan. Antara lain ada Mandalika Music Vibes di NTB, Now Playing Festival 2022 di Cimahi, dan Synchronize Festival 2022 di Jakarta.

Oleh karenanya, Ketua Umum APMI Dino Hamid menambahkan, saat ini pihaknya telah menyiapkan langkah lanjutan untuk memperkuat ekosistem industri konser serta festival musik di Tanah Air. APMI pun berencana melakukan koordinasi dan bertemu langsung dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Polri minggu depan untuk membicarakan hal tersebut. 

"Kami dari asosiasi akan bertemu dengan Kemenparekraf juga pihak Mabes Polri di tanggal 8 (November) nanti untuk mengklarifikasi dan tentunya mencari solusi agar industri yang saat ini sudah terbangun indah kemarin bisa tetap bertumbuh dan membanggakan," pungkas Dino. 

Sebelumnya, Polda Metro Jaya membatalkan konser musik 'Berdendang Bergoyang' di Istora Senayan Jakarta pada Minggu (30/10/22). Keputusan ini diambil demi keselamatan penonton karena jumlah pengunjung yang membludak dan banyak yang pingsan di hari kedua, Sabtu (29/10/2022). 

Terbaru, hasil penyelidikan Polda Metro Jaya menemukan fakta praktik penjualan tiket yang melampaui kapasitas gedung Istora Senayan yaitu 10.000 orang. Sebab event organizer (EO) 'Berdendang Bergoyang' ternyata diketahui menjual tiket untuk 21.000 orang. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait