URguide

Ini 3 Masalah Kesehatan Mental Paling Banyak Muncul Selama Pandemi

Nivita Saldyni, Kamis, 15 Oktober 2020 10.24 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ini 3 Masalah Kesehatan Mental Paling Banyak Muncul Selama Pandemi
Image: Ilustrasi masalah kesehatan mental dipengaruhi dari konsumsi informasi. (Pixabay)

Yogyakarta - Pakar Kesehatan Jiwa UGM, Dr. dr. Ronny Tri Wirasto, Sp.Kj., mengatakan banyak persoalan baru pada kesehatan mental masyarakat yang muncul selama pandemi COVID-19.

Ia menyebut setidaknya ada tiga persoalan besar kesehatan mental yang paling banyak muncul di tengah mewabahnya virus corona. 
 
"Pertama, pembatasan sosial atau social distancing dan kecenderungan mental yang rentan hingga rentan terjadi kekerasan dalam keluarga," kata Ronny, dikutip dari rilis resmi Humas UGM, Kamis (15/10/2020).

Nah, social distancing ini menurutnya telah menuntut  masyarakat untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru. Apalagi hal ini telah membuat kita harus membatasi diri saat melakukan interaksi secara langsung dengan orang lain.

Ia menjelaskan bahwa di tengah situasi yang penuh ketidakpastian ini, hal itu bukanlah sesuatu yang mudah.

Sehingga berpotensi untuk memunculkan rasa cemas, khawatir, ketakutan, stres, hingga depresi  pada diri seseorang. Akibatnya kondisi mental lebih rentan dan tidak stabil.

"Keadaan itu tak jarang memicu perilaku kekerasan di dalam keluarga," imbuhnya.
 
Kedua adalah peningkatan penggunaan internet. Adanya pembatasan sosial membuat internet kini menjadi hal yang sangat penting bagi aktivitas masyarakat di berbagai lini kehidupan. Hal ini bisa menimbulkan adanya kecanduan.

Ia menyebut, perilaku kecanduan internet ini juga bisa terjadi karena salah satunya pencarian informasi terkait COVID-19.

Terakhir adalah munculnya fenomena kecanduan pada game online. Menurut Ronny, di tengah keterbatasan ruang untuk beraktivitas di tengah pandemi iki telah menjadikan waktu untuk menyalurkan hobi bermain game online menjadi lebih banyak.

"Kalau ini (kecanduan game online) berlangsung terus-menerus bisa mengakibatkan kelelahan, over atensi atau perhatian berlebihan terhadap sesuatu, dan menurunnya kesadaran terhadap stimulasi sekitar," jelasnya panjang lebar.

Selain ketiga masalah besar dalam kesehatan mental di atas, Ketua Prodi Pendidikan Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa FKKMK UGM ini mengatakan bahwa kerentanan mental para mantan pasien COVID-19 juga patut diperhatikan.

Menurut Ronny, hal ini terjadi karena masih adanya pelabelan pada pasien COVID-19 di masyarakat kita. Hal ini menimbulkan kekhawatiran pada pasien yang telah sembuh lebih tinggi dibanding saat dirinya belum terpapar virus corona.
 
Nah, untuk itu Ronny mengimbau agar kita selalu menciptakan suasana yang ramah dan penuh kasih bagi sekitar.

Sebab hingga saat ini implusifitas atau perilaku berlebih-lebihan menjadi persoalan mental yang menonjol meskipun hal tersebut tidak disadari masyarakat.

Ronny percaya dengan terciptanya suasana yang hangat dan ramah bagi lingkungan maka persoalan kesehatan mental di masyarakat bisa diteratasi.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait