URnews

Ini Hasil Pertemuan Kominfo dan BPJS Soal Kebocoran Data Penduduk Indonesia

Afid Ahman, Jumat, 21 Mei 2021 18.31 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ini Hasil Pertemuan Kominfo dan BPJS Soal Kebocoran Data Penduduk Indonesia
Image: Ilustrasi kebocoran data. (Pexels/Danny Meneses)

Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar pertemuan dengan BPJS Kesehatan terkait dugaan kebocoran data 279 juta penduduk Indonesia. Apa hasil pertemuan yang digelar Jumat (21/5/2021).

Diungkap Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi mengatakan BPJS segera akan memastikan dan menguji ulang data pribadi yang diduga bocor.

“Investigasi yang dilakukan oleh tim internal BPJS akan selalu dikoordinasikan dengan Kementerian Kominfo dan BSSN,” kata Dedy. 

“Langkah-langkah pengamanan data akan dilakukan oleh BPJS untuk memitigasi risiko kebocoran data pribadi yang lebih luas,” tambahnya.

Sebelumnya Dedy memastikan Kominfo telah melakukan pemantauan kebocoran data 279 juta penduduk Indonesia. Mereka pun memanggil Direksi BPJS Kesehatan untuk melakukan investigasi lebih lanjut.

"Hari ini Kementerian Kominfo melakukan pemanggilan terhadap Direksi BPJS Kesehatan sebagai pengelola data pribadi yang diduga bocor untuk proses investigasi secara lebih mendalam sesuai amanat PP 71 tahun 2019," ujar , dalam Dedy Permadi, Juru Bicara Kementerian Kominfo, keterangan resminya.

Dalam PP 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PP PSTE) dan Peraturan Menkominfo No. 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik, PSE (Penyelenggara Sistem Elektronik) yang sistem elektroniknya mengalami gangguan serius akibat kegagalan perlindungan data pribadi wajib untuk melaporkan dalam kesempatan pertama kepada Kementerian Kominfo dan pihak berwenang lain.

Selain itu, PSE juga wajib untuk menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada pemilik data pribadi, dalam hal diketahui bahwa terjadi kegagalan perlindungan data pribadi.

Dedy pun mengungkap data sampel yang ditemukan tidak berjumlah 1 juta seperti klaim penjual, namun berjumlah 100.002 data. Kominfo menemukan bahwa sampel data diduga kuat identik dengan data BPJS Kesehatan.

Hal tersebut didasarkan pada data Noka (Nomor Kartu), Kode Kantor, Data Keluarga/Data Tanggungan, dan status Pembayaran yang identik dengan data BPJS Kesehatan.

Karenanya Kementerian Kominfo telah melakukan berbagai langkah antisipatif untuk mencegah penyebaran data lebih luas dengan mengajukan pemutusan akses terhadap tautan untuk mengunduh data pribadi tersebut.

"Terdapat 3 tautan yang teridentifikasi yakni http://bayfiles.com, http://mega.nz, dan http://anonfiles.com. Sampai saat ini tautan di http://bayfiles.com dan http://mega.nz telah dilakukan takedown, sedangkan http://anonfiles.com masih terus diupayakan untuk pemutusan akses segera," pungkasnya.
 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait