URguide

Jangan Panik, Begini Cara Atasi Paparan Gas Air Mata

Alfian Muntahanatul Ulya, Rabu, 5 Oktober 2022 20.53 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jangan Panik, Begini Cara Atasi Paparan Gas Air Mata
Image: Ilustrasi penggunaan gas air mata, (Pexels)

Jakarta - Seperti yang kita tahu, gas air mata adalah cairan yang mengandung bahan kimia dan bisa menyebabkan rasa sakit terhadap orang yang terpapar.

Gas air mata terdiri dari senyawa yang berbeda, termasuk chloroacetophenone (CN) dan chlorobenzylidene malononitrile (CS). Meski tidak dirancang untuk membunuh orang, tetapi gas air mata ini berpotensi menyebabkan luka dan rasa sakit.

Melansir Centers of Disease Control and Prevention (CDC), efek yang lebih parah bisa terjadi jika gas air mata ditembakkan dalam ruangan tertutup. Efek parah itu mencakup kebutaan, glaukoma, hingga kematian langsung karena gagal napas.

Dalam kebanyakan kasus, orang akan merasa tidak nyaman atau sakit selama 15 sampai 30 menit setelah menjauh dari residu gas, meskipun efeknya bisa berlangsung beberapa jam setelahnya.

Jika kamu tidak sengaja terpapar tembakan gas air mata, jangan panik dan ikuti beberapa langkah berikut ini untuk mengatasinya.

1. Hindari Menyentuh Wajah

Menurut CDC, hanya dengan tidak sengaja menghirup gas air mata, kamu bisa terpapar efek lainnya. Oleh karena itu langkah pertama adalah menjauh dari area tersebut.

Hindari juga menyentuh tabung karena panas dan bisa membakar atau melukaimu. Selain itu jangan menyentuh atau menyeka wajah terlebih dahulu, meski itu respons alami ketika terpapar gas air mata. 

2. Jangan Terburu-buru Membilasnya

Meski rasanya ingin segera membilas atau mandi, mantan spesialis pertahanan nuklir AS, Danielle Guldin menyarankan untuk menunggu beberapa jam hingga paparan gas mengering. 

Setelah kering dan aman, kamu baru boleh membilasnya dengan air untuk membantu menghilangkan zat kimia tersebut. Berhati-hatilah saat membilasnya dan pastikan untuk cuci tangan hingga benar-benar bersih sebelum menyentuh bagian tubuh lainnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait