URnews

Peringatkan Rusia, Joe Biden: Putin Salah, Kami Sudah Siap

Nivita Saldyni, Rabu, 2 Maret 2022 09.43 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Peringatkan Rusia, Joe Biden: Putin Salah, Kami Sudah Siap
Image: Presiden AS Joe Biden. (White House).

Washington - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali memberi pernyataan terkait invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina. Ia mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah salah menilai Barat dengan melakukan invasi tanpa alasan ke Ukraina.

Hal itu disampaikan Biden dalam pidato kenegaraan yang disampaikannya Selasa (1/3/2022). Ia mengatakan telah mempelajari para diktator, yang jika dibiarkan maka akan menyebabkan kekacauan lain lagi.

"Sepanjang sejarah kami, kami telah mempelajari pelajaran ini – ketika diktator tidak membayar harga untuk agresi mereka, mereka menyebabkan lebih banyak kekacauan. Mereka terus bergerak. Dan, biaya dan ancaman terhadap Amerika dan dunia terus meningkat," kata Biden dalam pidatonya, seperti dikutip dari situs resmi Gedung Putih, Rabu (2/3/2022).

"Karena itulah Aliansi NATO diciptakan untuk mengamankan perdamaian dan stabilitas di Eropa setelah Perang Dunia 2. Amerika Serikat adalah anggotanya bersama dengan 29 negara lainnya. Itu penting. Diplomasi Amerika penting," sambungnya.

Ia menegaskan bahwa invasi yang dilakukan Rusia adalah sesuatu yang telah direncanakan, bukan karena provokasi. Biden juga menyebut Putin menghindari upaya untuk mencegah perang.

"Perang Putin direncanakan dan tidak diprovokasi. Dia menolak upaya diplomasi. Dia pikir Barat dan NATO tidak akan menanggapi. Dan, dia pikir dia bisa membagi kita di sini di rumah," katanya.

"Putin salah. Kami sudah siap," tegas Biden.

Menginjak hari keenam invasi Rusia ke Ukraina, Biden pun diperkirakan akan mengumumkan larangan pesawat yang dimiliki dan dioperasikan Rusia untuk memasuki wilayah udara AS. Menurut laporan Wall Street Journal, perintah itu dapat menyusul dalam 24 jam ke depan dan akan diikuti larangan serupa oleh otoritas Eropa dan Kanada.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait