URnews

4 Syarat untuk Ukraina Agar Rusia Hentikan Perang

Agung Pratama Satria, Selasa, 8 Maret 2022 13.28 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
4 Syarat untuk Ukraina Agar Rusia Hentikan Perang
Image: Tank tempur utama T-72B3 Rusia terlihat di wilayah Rostov, Rusia pada 27 Januari 2022. (Reuters via ANTARA)

Jakarta – Dalam pernyataan baru perwakilan Kremlin, Rusia menyampaikan kepada Ukraina bahwa mereka siap untuk menghentikan invasi. Namun ada syarat-syarat tertentu untuk Ukraina agar invasi dari Rusia dihentikan.

Syarat ini disampaikan oleh Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov yang menyatakan Moscow meminta Ukraina menghentikan aksi militer, mengganti konstitusi untuk menjunjung tinggi netralitas, mengakui Crimea menjadi teritori Rusia, serta mengakui kedaulatan Republik Donetsk dan Luhansk menjadi negara merdeka.

“Mereka sudah disampaikan bahwa ini dapat dihentikan dalam sekejap,” ujar Perskov kepada Reuters, dikutip Selasa (8/3).

Namun sejauh ini belum ada respons dari sisi Ukraina atas permintaan dari Rusia ini. Invasi ini sendiri sudah terjadi kurang lebih selama 12 hari, terhitung saat pertama dilaksanakan pada 24 Februari 2022.

Tetapi juru bicara Kremlin menegaskan bahwa pihak Rusia sendiri tidak akan melakukan klaim teritorial lebih jauh, termasuk tidak menargetkan untuk mengambil alih Kyiv.

“Kami benar-benar ingin menyelesaikan demiliterisasi di Ukraina. Kami akan menyelesaikan. Tetapi utamanya adalah Ukraina menghentikan aksi militernya. Mereka harus menghentikan aksi militer mereka dan kemudian tidak akan ada yang saling tembak,” tambahnya.

Peskov juga menjelaskan bahwa terkait Netralitas, Rusia meminta adanya amandemen konstitusi yang mana Ukraina akan menolak setiap tujuan untuk masuk ke blok manapun.

Terkait Donetsk dan Luhansk, ini menjadi salah satu sumber awal Presiden Rusia Valdimir Putin mengakui kedua wilayah tersebut memisahkan diri dari Ukraina Timur. Rusia pun mendukung gerakan separatis pada dua wilayah tersebut yang melakukan perlawanan kepada pemerintah Ukraina sejak 2014, sebagai suatu wilayah independen. Hal ini mendapatkan kecaman dari dunia barat yang dianggap sebagai suatu tindakan illegal.

Namun menjelang invasi Rusia, pihak Ukraina sebetulnya menegaskan bahwa mereka menyangkal pernyataan Moscow. Mereka menyangkal bahwa tidak ada serangan untuk merebut kembali secara paksa wilayah separatis tadi.

Tuntutan-tuntutan tadi pun dirumuskan dan diajukan pada putaran pertama serta kedua pembicaraan antara delegasi Rusia dan Ukraina. Perundingan tersebut terlaksana pada pekan lalu.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait