URnews

Jokowi Ajak Masyarakat Indonesia Benci Produk Luar Negeri

Shelly Lisdya, Kamis, 4 Maret 2021 14.04 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jokowi Ajak Masyarakat Indonesia Benci Produk Luar Negeri
Image: Presiden Jokowi di Puncak Peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2021. (YouTube Sekretariat Presiden)

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) gaungkan masyarakat Indonesia untuk membenci produk luar negeri. Ia pun meminta masyarakat untuk lebih mencintai produk lokal.

"Ajak untuk mencintai produk-produk dalam negeri. Gaungkan juga benci produk-produk luar negeri. Bukan hanya cinta, tapi benci. Cinta barang kita, benci produk luar negeri," ujar Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021. di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/3/2021).

Jokowi berharap, masyarakat dapat menjadi konsumen untuk produk-produk lokal. Dengan demikian, penjualan dari produsen lokal bisa meningkat ke depannya.

"Penduduk Indonesia yang berjumlah 270 juta jiwa seharusnya menjadi konsumen yang loyal untuk produk-produk dalam negeri," jelasnya.

Ia pun memerintahkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk memiliki kebijakan dan strategi dalam memberikan strategi yang tepat, guna mengembangkan pasar menjadi penting.

Baca Juga: Gubernur Bali Sambut Baik Keputusan Jokowi soal Investasi Miras

Salah satunya dengan menempatkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di tempat strategis.

"Pusat belanja, seperti mal harus buatan produk-produk Indonesia khususnya UMKM. Jangan sampai lokasi-lokasi strategis justru diisi oleh brand luar negeri," tegas Jokowi.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pelaku UMKM juga harus memasarkan produknya hingga ke luar negeri. Saat ini, 90 persen pelaku ekspor adalah UMKM, hanya saja kontribusinya hanya 13 persen, dikarenakan mereka kerap kesulitan dengan masalah kapasitas akibat kekurangan modal.

"Kapasitasnya perlu diperbesar. Untuk itu, dorong perbankan agar mau suntikan dana bagi UMKM agar kapasitas bisa naik," tandasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait