URstyle

Jokowi Beri Sinyal Hentikan PSBB dan PPKM di Akhir 2022

William Ciputra, Rabu, 21 Desember 2022 11.53 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jokowi Beri Sinyal Hentikan PSBB dan PPKM di Akhir 2022
Image: Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (Setkab)

Jakarta - Presiden Joko Widodo memberi sinyal akan menghentikan pembatasan aktivitas publik dalam bentuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir tahun 2022 ini. 

“Mungkin nanti akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PSBB dan PPKM kita,” kata Jokowi dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Ballroom Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (21/12/2022). 

Jokowi menjelaskan, pemberhentian itu mungkin akan dilakukan seiring membaiknya situasi pandemi COVID-19 di Indonesia. Saat ini, kata Jokowi, jumlah kasus harian sudah terkendali di angka 1.200 kasus per hari. 

Meski demikian, Jokowi mengaku masih menunggu laporan dan kajian dari sejumlah kementerian dan lembaga dalam mengambil keputusan menghentikan PSBB dan PPKM ini.

“Saya kemarin bikin target minggu ini kajian itu sudah sampai di meja saya, sehingga bisa saya siapkan Keputusan Presiden mengenai penghentian PSBB dan PPKM,” tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 merupakan situasi sulit yang harus dihadapi pemerintah dalam dua tahun terakhir. 

Jokowi bercerita, saat varian Delta masuk ke Indonesia, kasus harian saat itu mencapai 56 ribu kasus. Saat itu, kata Jokowi, hampir 80 persen menteri menyarankan untuk lockdown total. 

Namun diketahui, saat itu pemerintah tidak melakukan lockdown. Kebijakan yang diambil kala itu adalah PPKM Darurat yang diperpanjang setiap 2 pekan. 

Setelah Delta, imbuh Jokowi, varian baru kembali masuk yaitu Omicron yang puncaknya mencapai 64 ribu kasus harian. Bencana Omicron ini membuat situasi sulit karena kurangnya jumlah alat pelindung diri (APD), oksigen, hingga penumpukan pasien di rumah sakit. 

“Perjalanan seperti itu harus kita ingat betapa sangat sulitnya. Oleh sebab itu, kemampuan domestik kita harus terus kita garap dan salah satu hal yang sangat berat adalah bahwa kita ini terlalu banyak membiarkan aset aset negara menjadi aset aset yang tidur, dan aset aset yang nganggur tidak produktif,” imbuh Jokowi.

Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menerangkan, penghentian PPKM ini salah satunya mengacu pada fakta bahwa Indonesia sudah berada pada level 1 sejak 12 bulan terakhir. 

Namun demikian, pihaknya mengaku saat ini masih ada beberapa persiapan yang harus dilakukan untuk menghentikan PPKM, salah satunya sero survey oleh Kementerian Kesehatan. 

“Tapi insyaallah ini (penghentian) bisa dilakukan,” tandas Airlangga. 

Sebagai informasi, sero survey adalah survei yang dilakukan untuk melihat jumlah populasi penduduk INdonesia yang sudah memiliki antibodi terhadap COVID-19.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait