URnews

Jokowi Minta Dikritik, Pramono Anung: Kritik yang Pedas

Shelly Lisdya, Selasa, 9 Februari 2021 17.33 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jokowi Minta Dikritik, Pramono Anung: Kritik yang Pedas
Image: Sekretaris Kabinet, Pramono Anung. (Instagram @pramonoanungw)

Jakarta - Sekretaris Kabinet, Pramono Anung menyatakan jika kritik dan saran kepada pemerintah dinilai sangat penting dalam pembangunan.

"Dan kita memerlukan kritik yang terbuka, kritik yang pedas, kritik yang keras karena dengan kritik itulah pemerintah akan membangun lebih terarah dan lebih benar," ujar Pramono ketika menyampaikan ucapan selamat Hari Pers Nasional (HPN) 2021 di kanal YouTube Sekretariat Kabinet, Selasa (9/2/2021).

Sementara itu, dalam penyampaian ucapan HPN, Pramono mengatakan jika keberadaan pers ibarat jamu yang harus tetap dijaga.

"Sebagai negara demokrasi, kebebasan pers merupakan tiang utama untuk menjaga demokrasi tetap berlangsung. Bagi pemerintah, kebebasan pers adalah sesuatu yang wajib dijaga dan bagi pemerintah kebebasan pers, kritik, saran, masukan itu seperti jamu, menguatkan pemerintah," bebernya.

Lebih lanjut, ia juga berharap, pers dapat menjalankan fungsi kontrolnya terhadap pemerintah.

"Sesuai dengan UU Nomor 40 Tahun 1999, kebebasan pers harus dijaga bersama karena kita meyakini dengan adanya fungsi kontrol ini maka pemerintah dan juga masyarakat akan semakin baik dalam kehidupannya mengisi ruang-ruang demokrasi," imbuhnya.

Terlebih, seiring perkembangan teknologi, menurutnya, Indonesia kini menghadapi problem media sosial, salah satunya adalah hoaks.

"Seiring dengan kemajuan teknologi kita menghadapi problem media sosial salah satunya hoaks. Untuk itu, perlu literasi dan edukasi kepada kita semua bahwa kebebasan ini harus diisi secara benar jangan kemudian kebebasan diisi dengan hal-hal yang tidak produktif," imbuh Pramono.

"Kepada insan pers saya secara khusus ingin mengucapkan selamat HPN. Tetaplah menjaga integritas, menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran di atas segalanya, serta melakukan pendidikan, edukasi kepada bangsa ini. Pers yang kuat, pers yang terdidik, pers yang berintegritas adalah syarat mutlak menjadikan bangsa ini bangsa pemenang bangsa petarung, bangsa yang menjadi bangsa besar. Selamat haris pers nasional," tandasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat lebih aktif menyampaikan kritik, masukan, atau potensi maladministrasi terhadap kinerja pemerintah.

Jokowi pun meminta pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Sebab, Jokowi ingin pelayanan publik semakin baik di masa mendatang, dan berharap seluruh pihak ikut andil dalam mewujudkannya.

"Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik, masukan, atau potensi maladministrasi dan pelayanan publik harus terus meningkatkan upaya perbaikan-perbaikan," ujar Jokowi dalam pidato di Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2020, Senin (8/2/2021).

Jokowi menilai, pelayanan publik adalah wajah konkret kehadiran negara dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Untuk itu, penting dalam membenahi pelayanan publik yang bersifat birokrasi.

Jokowi mengklaim, Indonesia telah mencapai banyak hal dalam urusan perbaikan pelayanan publik. Namun, dia juga menilai masih banyak aspek yang perlu perbaikan dalam pelayanan publik di Indonesia.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait