Kabur dari Taliban, Warga Afghanistan Malah Jatuh dari Pesawat AS
Jakarta - Sebuah video beredar di media sosial terkait kepanikan ratusan warga Afghanistan yang memadati landasan pacu Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul pada Senin (16/8/2021).
Dalam video tersebut, ratusan warga ingin melarikan diri pasca Taliban merebut ibu kota Afghanistan. Mulanya, pesawat militer Amerika Serikat (AS) berusaha lepas landas, namun tak sedikit warga yang berada di sekitaran pesawat.
Mereka yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dari anak kecil hingga orang dewasa berlarian di samping dan bahkan berpegangan pada bagian luar pesawat saat kecepatan pesawat bertambah.
Sumber: Tangkapan layar warga Afghanistan yang berusaha melarikan diri. (Twitter)
Laman The Sun melaporkan, setidaknya ada tujuh orang tewas ketika berusaha memanjat badan pesawat militer untuk masuk. Bahkan, ada pula video seorang yang tersangkut di roda pesawat.
Video tersebut diambil dari bawah pesawat angkut militer Boeing C-17 Globemaster III dan menunjukkan penumpang gelap menempel di badan pesawat yang akan lepas landas.
Video terpisah yang mengerikan juga memperlihatkan penumpang gelap jatuh dan tewas beberapa puluh meter, setelah terlempar dari pesawat militer yang lepas landas di Bandara Kabul.
Sementara, ditemukan dua jasad orang yang diyakini berusia 16 dan 17 tahun. Video yang beredar luas di jagad maya itu menunjukkan para warga mengumpulkan mayat mereka.
Selain itu juga terdengar suara tembakan sepanjang hari di bandara Kabul yang kacau itu, dan militer AS mengatakan pasukannya telah menembak mati dua pria bersenjata di dekat pagar keamanan bandara setelah diserang. Tetapi tidak jelas apakah mereka yang tewas terkena peluru atau terinjak-injak.
Laman The Sun juga menuliskan ada laporan 18 orang tengah dirawat di sebuah rumah sakit di Kabul karena luka tembak.
Adegan kacau dan tragis di bandara setelah jatuhnya Kabul ke tangan Taliban kemungkinan akan menjadi simbol yang menentukan kegagalan barat di Afghanistan.
Mereka mengikuti evakuasi dengan helikopter pada hari Minggu di kedutaan AS, dan misi diplomatik lainnya, dalam gambar yang mengingatkan pada jatuhnya Saigon tahun 1975.
Meskipun Taliban meyakinkan bahwa tidak akan ada pembalasan terhadap penduduk sipil, ribuan warga Afghanistan pada hari Senin berusaha melarikan diri.