URtech

Karyawan Twitter 'Diharamkan' Ngetweet soal Elon Musk

Shinta Galih, Senin, 11 Juli 2022 14.23 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Karyawan Twitter 'Diharamkan' Ngetweet soal Elon Musk
Image: Ilustrasi TWitter (PhotoMix-Company/Pixabay)

Jakarta - Keputusan Elon Musk membatalkan pembelian Twitter menyeret para karyawan media sosial tersebut. Menurut laporan, karyawan Twitter diharamkan memposting kicauan ataupun menuliskan komentar terkait orang terkaya di dunia itu.

Keputusan tersebut disampaikan Penasehat Umum Twitter, Sean Edgett, kepada karyawan. Alasan larangan tersebut karena proses merger tengah menjadi masalah hukum.

"Mengingat saat ini langkah hukum masih berlangsung, kalian sebaiknya menahan diri mencuit, Slack, atau membagikan komentar apapun soal kesepakatan merger," kata Edgett dalam memo kepada karyawan yang dikirim Jumat lalu.

"Kami akan terus berbagi informasi jika kami mampu, tetapi ketahuilah bahwa kita akan sangat terbatas pada apa yang dapat kita bagikan untuk sementara waktu," tambahnya.

"Saya tahu ini adalah waktu yang tidak pasti, dan kami menghargai kesabaran dan komitmen Anda yang berkelanjutan untuk pekerjaan penting yang telah kami lakukan," pungkas Edgett.

Seperti diketahui akhir pekan lalu Elon Musk mengeluarkan keputusan membatalkan pembelian Twitter senilai US$44 miliar atau sekitar Rp 659 triliun. Dia menilai perusahaan media sosial itu telah melanggar beberapa kesepakatan.

"Selama hampir dua bulan, Mr Musk telah mencari data dan informasi yang diperlukan untuk membuat penilaian independen tentang prevalensi akun palsu atau spam di platform Twitter. Twitter telah gagal atau menolak untuk memberikan informasi ini,” terang pengacara Musk dalam surat pengajuan kepada Securities and Exchange Commission.

“Terkadang Twitter mengabaikan permintaan Mr. Musk, terkadang menolaknya karena alasan yang tampaknya tidak dapat dibenarkan, dan terkadang mengklaim untuk mematuhinya sambil memberikan informasi yang tidak lengkap atau tidak dapat digunakan kepada Mr. Musk," tambahnya.

Keputusan Musk ini langsung mendapat tanggapan dari Ketua Dewan Independen Twitter Bret Taylor. Pihaknya akan mengambil tindakan hukum demi menyeret kembali Musk ke perjanjian merger.

"Dewan Twitter berkomitmen menyelesaikan transaksi pada harga dan persyaratan yang disepakati dengan Elon Musk, dan berencana mengambil tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger," tulis Taylor di akun Twitternya.

"Kami yakin akan menang," tegasnya

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait