URnews

Kasus COVID-19 Naik, Pemkab Batal Tutup IGD RSUD Syamrabu Bangkalan

Nivita Saldyni, Senin, 7 Juni 2021 08.40 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kasus COVID-19 Naik, Pemkab Batal Tutup IGD RSUD Syamrabu Bangkalan
Image: RSUD Syamrabu/Dok. Diskominfo Bangkalan.

Bangkalan - Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syarifah Ambami Rato Embu (Syamrabu) Bangkalan kembali dibuka usai ditutup sementara pada Sabtu (5/6/2021) lalu.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Bangkalan, Agus Sugianto Zain mengatakan dibukanya kembali IGD RSUD Syamrabu merupakan keputusan Bupati Bangkalan, R. Abdul Latif Amin Imron.

"Kemarin sudah dilakukan sterilisasi jadi sekarang sudah dibuka kembali atas keputusan dari Pak Bupati," kata Agus lewat keterangan resminya, Minggu (6/6/2021).

Agus menambahkan, Bupati Ra Latif memutuskan kembali membuka IGD RSUD Syamrabu demi mengutamakan pelayanan kesehatan. Ia menegaskan keputusan tersebut diambil melalui pertimbangan matang, bahkan sudah mengantongi persetujuan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Herlin Ferliana. 

"Dinkes Jatim bersedia membantu jika RSUD Syamrabu Bangkalan sudah tidak bisa menampung pasien," imbuh Agus.

Dinkes Jatim, kata Agus, juga telah mengeluarkan surat permohonan bantuan ke sejumlah rumah sakit yang ada di Surabaya. Sehingga nantinya beberapa rumah sakit di Surabaya akan menerima rujukan pasien COVID-19 dari Bangkalan.

"Jadi kalau RSUD Syamrabu sudah tidak mampu akan dirujuk ke Surabaya. Kalau tidak salah ada enam rumah sakit yang ditunjuk oleh Dinkes Jatim," jelasnya.

Tes Rapid Antigen Massal di Pintu Gerbang Suramadu

1623029499-Tes-di-penyekatan-Suramadu.JPGSumber: Tes rapid antigen massal di pintu gerbang Jembatan Suramadu, Minggu (6/6/2021)/Dok. Dinkes Surabaya.

Sementara itu di kesempatan lain, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Herlin Ferliana mengatakan pihaknya akan melakukan pengetatan tes untuk mencegah penularan ke daerah lainnya. Pengetatan dilakukan menggelar rapid antigen massal untuk seluruh pengendara yang hendak ke Surabaya di pintu gerbang Jembatan Suramadu.

Tim juga telah diterjunkan bersama mobil Swab PCR ke Kecamatan Arosbaya untuk mempercepat penanganan.

"Kami kirim mobil Swab PCR ke kecamatan yang kasusnya melonjak. Selain itu di pintu gerbang Suramadu, (rapid antigen) bagi seluruh masyarakat yang akan ke Surabaya. Jika reaktif maka akan dilakukan swab," ungkap Herlin.

Herlin pun menegaskan mereka yang hasil rapid antigen-nya positif harus diisolasi di rumah sakit yang sudah disiapkan pemerintah setempat. Mereka pun tak diperbolehkan pulang sebelum sembuh. 

"Jadi masyarakat harus meminimalisir mobilisasi, kalau mau ke Surabaya harus siap dites (rapid antigen)," imbuhnya.

Peningkatan Kasus Terjadi Usai Libur Lebaran 2021

1623029473-Rakor-Satgas-COVID19-Prov-Jatim-dan-Bangkalan.jpgSumber: Rapat koordinasi antara Pemkab Bangkalan dan Pemprov Jatim di Pendopo Agung Bangkalan, Minggu (6/6/2021)/Dok. Diskominfo Bangkalan

Dalam rapat koordinasi antara Pemkab Bangkalan dan Pemprov Jatim di Pendopo Agung Bangkalan, Minggu (6/6/2021), Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan Sudiyo mengatakan peningkatan angka kasus COVID-19 cukup signifikan telah terjadi di wilayahnya dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan dalam waktu 14 hari pasca lebaran, sudah ada 34 kasus kematian akibat COVID-19 dan 169 kasus aktif dalam sepekan di Bangkalan.

"Dalam minggu ini terdapat 169 kasus. Ditambah lagi 28 kasus di hari ini (6/6/2021). Peningkatan cukup tinggi terutama di Kecamatan Arosbaya," kata Sudiyo. 

Sudiyo menyebut, tingginya angka kematian disebabkan kondisi pasien yang sudah dalam keadaan berat saat dibawa ke rumah sakit. Hal ini membuat penanganan yang seharusnya bisa dilakukan sejak awal terlambat dilakukan. 

Sebelumnya, sebanyak 18 orang tenaga kesehatan di Kabupaten Bangkalan terkonfirmasi positif COVID-19. Hal ini membuat pihak rumah sakit terpaksa menutup sementara IGD RSUD Syamrabu Bangkalan.

Melansir Antara, peningkatan tak hanya terjadi di Kabupaten Bangkalan. Peningkatan kasus COVID-19 juga terjadi di tiga kabupaten di Pulau Madura, yaitu Kabupaten Sampang, Pamekasan dan Sumenep.

Peningkatan ini terjadi pasca libur lebaran dan menjadi perhatian pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sememtara sebelum libur Lebaran, kasus aktif di empat kabupaten ini nihil sehingga keempatnya sempat ditetapkan masuk zona hijau COVID-19 oleh Satgas COVID-19 Pemprov Jatim. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait