URstyle

Kasus Polio di Aceh, Pemerintah Gencarkan Edukasi Vaksin

Fitri Nursaniyah, Rabu, 23 November 2022 19.45 | Waktu baca 1 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kasus Polio di Aceh, Pemerintah Gencarkan Edukasi Vaksin
Image: Ilustrasi virus polio/Pixabay Stevepb.

Jakarta - Menyusul temuan kasus polio di Kabupaten Pidie, Aceh, pemerintah mulai ngebut melakukan sosialisasi dan edukasi terkait pentingnya vaksinasi dasar.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengingatkan bahwa cakupan vaksinasi penting untuk mencegah sebaran virus polio di masyarakat.

Semakin rendah cakupan vaksinasi, makin tinggi pula ancaman virus berbahaya bersarang pada anak. Ini perlu waspadai lantaran polio bisa menimbulkan lumpuh permanen.

"Kunci utama mencegah penyebaran virus polio adalah dengan cara peningkatan cakupan vaksinasi," ucap Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Agus Suprapto mengutip ANTARA, Rabu (23/11/2022).

Temuan kasus polio di Pidie menjadi perhatian semua pihak, tak terlepas orang tua yang harus memastikan bahwa buah hati mereka sudah mendapatkan imunisasi lengkap.

Agus mengatakan, Pemerintah akan meningkatkan sosialisasi dan edukasi pentingnya imunisasi.

Sebagai informasi, Indonesia saat ini menggunakan vaksin polio tetes bivalent oral polio vaccine (BOPV) yang bisa mencegah polio tipe 1 dan 2. Vaksin diberikan sebanyak empat kali per empat bulan melalui oral.

Vaksin ini dikombinasikan dengan Inactive Polio Vaccine (IPV) lewat injeksi, lalu ditambah booster saat anak berusia 9 tahun. Vaksin yang diberikan termasuk vaksin campak atau rubella. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait