URguide

Kebiasaan Selingkuh Bisa Menular, Benarkah?

Eronika Dwi, Senin, 17 Oktober 2022 14.58 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kebiasaan Selingkuh Bisa Menular, Benarkah?
Image: Selingkuh Gonta Ganti Pacar (ilustrasi: Flickr/TheOdysseyOnline)

Jakarta - Perselingkuhan menjadi salah satu masalah yang kerap kali timbul dalam sebuah hubungan, baik pacaran maupun pernikahan. Bosan dan merasa tak puas menjadi salah satu alasan seseorang untuk selingkuh.

Tapi pernahkah kamu bertanya-tanya apakah selingkuh itu menular? Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Sexual Behavior menemukan, adegan perselingkuhan dapat mengubah pandangan seseorang mengenai tindakan tersebut, dan itu berpotensi mendorong mereka melakukan hal serupa.

Terlebih, setelah mereka mengetahui betapa umumnya kasus orang mempermainkan pasangannya di belakang.

Menurut para peneliti, ketika perselingkuhan lebih meresap dalam hidup Anda, keinginan untuk pasangan Anda saat ini berkurang. Sementara itu, keinginan Anda untuk orang lain meningkat.

Kesimpulan tersebut diperoleh setelah tim Birnbaum melaksanakan tiga tahapan penelitian dengan mengukur kesetiaan seseorang.

Mereka mencatat reaksi subjek setelah diperlihatkan contoh kasus perselingkuhan atau perbuatan curang lainnya. 

Pada percobaan pertama, peneliti memang tidak menemukan hal tersebut setelah meminta peserta yang berstatus mahasiswa S1 dan sudah berpacaran minimal empat bulan untuk menonton sebuah video tentang tingkat perselingkuhan.

Video pertama memperkirakan 86 persen orang pernah selingkuh, sedangkan video lainnya menyebut hanya 11 persen yang mengaku selingkuh dari pasangan. Setelah itu, mereka harus menulis fantasi seksual yang berfungsi sebagai penentu tingkat keinginan peserta untuk berhubungan selain dengan pasangan resmi.

Hasilnya, para peneliti tak melihat adanya pengaruh dari kedua video tersebut.

Namun, pada penelitian kedua, para peneliti menemukan hasil yang sangat berbeda. Dalam percobaan kedua, peneliti menguji kesetian para mahasiswa yang sudah menjalin hubungan asmara minimal satu tahun.

Peserta kelompok pertama disuguhkan pengalaman perempuan yang kencan dengan teman sekantor padahal dia sudah punya pacar. Sementara kelompok satunya lagi membaca pengakuan mahasiswa pakai jasa joki tugas.

Mereka kemudian diminta melihat foto-foto lawan jenis yang rupawan, dan mengungkap seberapa besar ketertarikan mereka untuk menjadikan orang dalam foto tersebut sebagai pasangan.

Hasilnya, peserta yang membaca kisah mengenai perselingkuhan lebih banyak tertarik pada foto orang asing tersebut, dibanding dengan mereka yang membaca kisah orang curang di waktu kuliah.

Percobaan ketiga mengamati kesediaan peserta mengenal lebih dalam seseorang di luar hubungan percintaannya. Percobaan ketiga ini melibatkan mahasiswa yang sudah punya pacar kurang lebih selama empat bulan terakhir.

Para mahasiswa itu diminta mempelajari salah satu atau kedua hasil survei, dan menentukan prevalensi tindakan selingkuh serta curang.

Kelompok pertama memperkirakan prevalensi selingkuh sebesar 85 persen, sedangkan yang lain memperkirakan persentase tindakan orang berbuat curang untuk dapat nilai bagus.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait