URguide

Terlihat Bucin tapi Selingkuh, Kok Bisa?

Alfian Muntahanatul Ulya, Rabu, 21 September 2022 15.36 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Terlihat Bucin tapi Selingkuh, Kok Bisa?
Image: Ilustrasi - Perselingkuhan. (Freepik)

Jakarta - Baru-baru ini isu keretakan hubungan rumah tangga Reza Arap dan Wendy Walters menjadi topik hangat di Twitter. Kabar tak sedap ini cukup mengejutkan mengingat Reza Arap selama ini tampak sangat bucin ke Wendy.

Kok bisa ya, bucin tapi selingkuh? Melansir Psychology Today, perselingkuhan nggak selalu hadir dalam hubungan yang kurang baik. Artinya, dalam hubungan yang harmonis pun ada peluang perselingkuhan. 

Faktanya, para cheaters ini sering kali mengatakan mereka mencintai pasangannya dan menghargai hubungan mereka. Tapi tetap saja menemukan alasan untuk berkhianat.

Seperti yang kita tahu, perselingkuhan adalah cara terburuk untuk mengacaukan hubungan. Nggak cuma bikin hubungan rusak, tapi juga banyak korban perselingkuhan yang harus berhadapan dengan rasa trauma setelahnya. 

Namun, mereka yang bucin ke pasangan tapi tetap selingkuh tentu memiliki alasan. Nah, kira-kira apa yang membuat seorang yang tampak bucin tapi selingkuh? Simak uraiannya berikut!

1. Eksplorasi Diri

Bagi sebagian orang, selingkuh mungkin adalah cara mereka untuk mengeksplor bagian diri mereka yang merasa tertekan. Cheaters sebenarnya tidak ingin mengubah diri mereka, tapi mereka hanya ingin coba melepaskan kendali untuk sementara waktu. Mereka berusaha untuk mengenali sisi tersembunyi dalam diri mereka sendiri.

2. Insecurity

Alasan insecure ini sering kali jadi penyebab orang nekat selingkuh. Mereka seperti sedang memperjuangkan harga dirinya. Perasaan kurang menarik, kuat, pintar, muda, atau apapun membuat mereka haus akan validasi. Salahnya, mereka malah menggunakan jalan kecurangan. Padahal ini malah jadi boomerang bagi diri mereka sendiri dan merugikan orang lain.

3. Merasa Tertantang

Cheaters ini diibaratkan seperti anak-anak kecil yang mencuri kue meski sudah dilarang oleh sang ibu untuk tidak mengonsumsinya. Kemudian mereka berniat untuk melanggar aturan itu. 

Sama halnya perselingkuhan, cheaters merasa tertantang untuk melanggar apa yang seharusnya tidak ia langgar. Mereka cenderung nekat melakukan hal yang mereka inginkan meski dinilai salah atau curang.

4. Trauma

Rasa trauma ini tak luput dari hal yang jadi penyebab seseorang bermain api di belakang pasangannya. Biasanya ini akibat dari trauma masa lalu, masa kanak-kanak yang masih belum terselesaikan. 

Mereka masih belum bisa sembuh dari trauma karena diabaikan, pelecehan emosional, kekerasan fisik, pelecehan seksual, dan masih banyak lagi. Luka masa kecil inilah yang akhirnya menciptakan defisit keterikatan yang terwujud melalui perselingkuhan.

5. Ekspektasinya Ketinggian

Beberapa orang berselingkuh karena punya ekspektasi yang nggak realistis tentang apa yang dilakukan dan diberikan oleh pasangannya. Mereka merasa nggak bahagia karena berpikir pasangan mereka harus selalu memenuhi kebutuhan dan keinginan yang mereka. Sedangkan standar itu tentunya mustahil. Untuk itu mereka coba memenuhinya dari orang lain, atau orang ketiga.

6. Egois

Meski berdalih masih mencintai pasangan dan menikmati hubungan yang mereka jalani, dalam beberapa kasus perselingkuhan, cheaters merasa mereka pantas mendapatkan yang lebih. 

Alih-alih setia pada komitmen saat membangun hubungan, kesetiaan yang awalnya dilihat sebagai pengorbanan untuk mempertahankan komitmen itu kini di mata mereka hanya dilihat sebagai sesuatu yang harus diselesaikan.

Itulah beberapa hal yang mungkin jadi alasan bagi para peselingkuh. Namun apapun alasannya, tentu ini tidak menjadi pembenaran untuk kasus perselingkuhan yang terjadi dan bisa merugikan banyak pihak ini. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait