URnews

Kekerasan Seksual di Jatim Meningkat, Khofifah: 59 Persen Terjadi di Rumah

Nunung Nasikhah, Kamis, 27 Agustus 2020 11.41 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kekerasan Seksual di Jatim Meningkat, Khofifah: 59 Persen Terjadi di Rumah
Image: Ilustrasi kekerasan seksual (Freepik)

Surabaya – Angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jawa Timur masih relatif tinggi, bahkan cenderung mengalami peningkatan di masa Pandemi COVID-19 ini loh, guys.

Berdasarkan data dari awal 2020 hingga 16 Juli 2020, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur mencatat hampir 700 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Jumlah tersebut cenderung tinggi jika dibandingkan dengan data tahun 2019. Pada periode setahun, tercatat lebih dari 900 kasus kekerasan terjadi pada perempuan dan anak di Jawa Timur selama 2019.

Sementara pada setengah tahun 2020 ini, kasus kekerasan pada perempuan dan anak di Jawa Timur sudah menyentuh angka 700.

"Kasus kekerasan seksual, fisik maupun psikologis, 59 persen terjadinya di rumah," ujar Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam webinar nasional bersama Muslimat NU, Rabu (26/8/2020).

Menurutnya, sebagian besar kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak baik itu kekerasan seksual, fisik dan psikis, mayoritas terjadi dalam rumah tangga.

"Karena itulah penguatan aspek spiritual di masing-masing keluarga, menjadi solusi terbaik saat ini," jelasnya.

Untuk itu, Khofifah mengimbau kepada para ibu agar selain kerja sosial, pendekatan spritiualitas dalam rumah juga harus ditingkatkan. Begitu juga dengan terapi Psikososial di lingkungan masyarakat juga harus terus dilakukan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait