URnews

Kemenhub Tegur Citilink dan GMF Buntut Operasikan 19 Pesawat Bermasalah

Putri Nur Aisyah, Minggu, 26 Desember 2021 14.31 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kemenhub Tegur Citilink dan GMF Buntut Operasikan 19 Pesawat Bermasalah
Image: Pesawat Citilink (Instagram/@citilink) 

Jakarta - Maskapai penerbangan Citilink dan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia atau GMF Aero Asia diberikan teguran oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) atas pengoperasian 19 pesawat yang bermasalah.

Teguran diberikan oleh Kemenhub dengan nomor surat A4-402/8/3/DKPPU.2021 yang disampaikan setelah Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub menemukan bahwa 19 pesawat yang mengalami kerusakan tetap. Surat ini disampaikan kepada Accountable Manager GMF AeroAsia dan VP Engineering & Maintenance Citilink.

Surat teguran ini ditandatangani oleh Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, Dadun Kohar. Disampaikan bahwa ditemukan pesawat A20 Citilink mengaalami permasalah dalam pengereman.

“Dari status HIL tanggal 13 Desember 2021, terdapat 19 pesawar yang mengalami open HIL Brake dan dalam tiga bulan terakhir terjadi enam brake occurrences (melting, jammed, rotor damages, over temperature),” tulis Dadun dalam surat yang dikutip pada Jumat (24/12/2021).

Dalam surat tersebut tedapat beberapa poin yang diminta oleh Kemenhub, diantaranya adalah GMF AeroAsia maupun Maskapai Citilink untuk segera memperbaiki hal yang ditemukan oleh pihak Kemenhub seperti open HIL Brake di 19 pesawat A320 Citilink.

Poin kedua, GMF AeroAsia diminta segera melakukan review status HIL (Hold Item List) dari bulan Agustus hingga Desember 2021 untuk memastikan closing HIL benar-benar layak, replacement part dilengkapi traceability document (ARC), tidak mengakali open/closed HIL, dan tidak ada status closing HIL dengan status pengadaan UMR (Urgent Material Request) untuk HIL yang masih open.

Ketiga, GMF Aeroasia diminta untuk segera mengidentifikasi serial number komponen yang bermasalah untuk dilepas dari pesawat dan disimpa dalam quarantine area.

Poin keempat adalah GMF AeroAsia harus memastikan permasalahan tidak tersedianya spare part dan supply chain management tidak menjadi bahwa laten yang berdampak pada keselamatan penerbangan dan pemenuhan regulasi maupun prosedur yang berlaku.

Poin kelima, meminta maskapai Citilink utuk segera menyelesaikan serangkaian temuan audit dan hasil MOM tanggal 17 Desember 2021, sebelum 28 Desember 2021.

Poin terakhir, meminta bahwa Citilink harus meningkatkan fungsi kontrol dan pengawasan terhadap GMF AeroAsia. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait