URguide

Keren, Kafe di Jawa Tengah Ini Berdayakan Penyandang Disabilitas

Shelly Lisdya, Rabu, 27 Juli 2022 12.59 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Keren, Kafe di Jawa Tengah Ini Berdayakan Penyandang Disabilitas
Image: Kafe Kartini, berdayakan disabilitas intelektual. (Humas Pemprov Jateng)

Jakarta - Kafe Kartini yang berada di Komplek Sentra Terpadu milik Balai Besar Disabilitas Kartini Kabupaten Temanggung menjadi sarana belajar bagi para penyandang disabilitas untuk membuka usaha mandiri.

Pasalnya, sebagian besar karyawan yang bekerja di kafe ini adalah mereka yang merupakan disabilitas intelektual.

Pengelola Kafe Kartini, Iswuryanti Rahayu mengatakan, sejak kali pertama dibuka pada 2021 dan diresmikan langsung oleh Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini, kafe disabilitas itu tak pernah sepi peminat.

Beragam menu menjadi andalan di tempat ini. 

Menariknya, sebagian besar karyawan yang bekerja di tempat ini adalah kaum penyandang disabilitas intelektual yang sengaja diberdayakan untuk memperoleh pemasukan, sekaligus kesetaraan status sosial dengan memaksimalkan seluruh skill yang mereka miliki.

“Kalau yang memegang menu utama, seperti yang memasak dan meracik kopi, memang mereka yang ahli di bidangnya. Namun, khusus bagian lain, seperti asisten cook, pramusaji alias waiter dan waitress, dikerjakan langsung oleh anak-anak kami yang mengalami disabilitas intelektual,” jelasnya dalam keterangan tertulis, dikutip Urbanasia, Rabu (27/7/2022).

Ia menambahkan, terdapat poin plus dan minus dalam mengampu para karyawan yang berstatus sebagai penyandang disabilitas. Kelebihannya, mereka memiliki etos kerja yang jauh lebih tinggi dibanding karyawan lain pada umumnya. Semangat mereka dalam mengais rezeki diklaim lebih membara.

Akan tetapi, terdapat juga kekurangan. Khususnya, terkait minimnya fokus konsentrasi saat menyajikan hidangan ke masing-masing meja pengunjung.

“Semangat mereka luar biasa. Mungkin karena ada perasaan senasib dengan karyawan lain sesama penyandang disabilitas. Meski demikian, kami terus melakukan bimbingan ekstra, seperti keterampilan pelayanan atau hospitality, karena memang mereka memiliki kelemahan di sektor konsentrasi. Tetapi, memang itu tujuan kami memberdayakan mereka agar memiliki kesetaraan sosial, sekaligus menyediakan lapangan pekerjaan yang memang cukup sempit bagi kalangannya,” jelasnya.

Buka dari pukul 07.30 WIB sampai 22.00 WIB setiap harinya, pengunjung dapat memilih beragam menu makanan dan minuman yang kekinian. Sebut saja kopi expresso, manual brew, special iced coffee, dan frappe yang dibanderol mulai Rp 10 ribu hingga Rp 17 ribu per porsi.

“Target utama kami adalah bagaimana tempat kuliner ini dapat terus beroperasi, karena hasilnya kami utamakan untuk menggaji para karyawan, khususnya penyandang disabilitas intelektual yang bekerja dan menggantungkan pemasukan dari tempat ini,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait