Kisah Rusidah, Seorang Ibu Penyandang Difabel yang Jadi Fotografer Andal
Jakarta - Memiliki keterbatasan fisik tidak menghalangi semangat seorang ibu yang ingin terus berkarya.
Dia adalah Rusidah, seorang fotografer tanpa lengan asal Purworejo, Jawa Tengah. Sebelum menjadi fotografer terkenal seperti sekarang, siapa sangka jika dahulunya Rusidah adalah tukang foto keliling di kampung.
“Awalnya saya jadi juru foto keliling di kampung-kampung di desa-desa, dapat panggilan,” kata Rusidah dilansir dari YouTube, A Rizky Hanizar, Rabu (2/2/2022).
Saat menjadi fotografer keliling, Rusidah masih menggunakan kamera manual dengan film. Dengan ketekunan dan kerja kerasnya, ia pun mulai dikenal masyarakat luas hingga dipanggil untuk memotret pernikahan, acara ulang tahun, foto siswa di sekolah dan masih banyak lagi.
Dengan pengalaman fotografi di berbagai event, seperti acara pernikahan, budaya, pemerintahan dan swasta, ia pun juga dipercaya untuk memotret rekan difabel yang tengah bertanding di National Paralympic Committee (NPC) beberapa tahun lalu.
Rusidah mulai mempelajari ilmu fotografi saat ia lulus SMA. Ia kemudian melanjutkan kursus fotografi di pusat rehabilitasi penyandang cacat Rehabilitasi Centrum (RC) Prof Dr Soeharso Solo.
Setelah belajar selama satu tahun, Rusidah dinyatakan lulus dan kembali ke kota asal untuk mengembangkan keterampilan yang dimiliki.
"Pertama kali belajar (mengambil) foto, dulu masih film, saya masih ragu apakah saya masih bisa atau engga, karena praktik foto menggunakan film itu goyang sedikit saja sudah buram, guru saya merekayasa agar membuat tripod di dada, lalu di kamera ada skrup yang menonjol agar tidak goyang," jelas Rusidah dikutip dari YouTube BBC Indonesia.
"Setelah kursus, saya pulang dari sana, saya langsung ke keramaian, itu langsung berburu foto. Ketika berburu foto, banyak orang memandang, yang saya foto seratus semua melihat, itu mental juga perlu," pungkasnya.
Terbaru, dalam Instagram pribadinya, Rusidah membagikan foto tengah menghadiri event tahunan di Taiwan, 2022 Fervent Global Love of Lives Medal.
Selain itu, di tengah kesibukannya, Rusidah tetap menjalankan tugas-tugas keseharian sebagai ibu rumah tangga. Mulai dari mengurus rumah, anak dan suami. Serta menjalankan bisnis warung angkringan bersama suaminya.