Beautydoozy

Kiat Facial Shaving Tanpa Was-was

Izzah Putri Jurianto, Kamis, 6 Oktober 2022 15.26 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kiat Facial Shaving Tanpa Was-was
Image: Ilustrasi facial shaving. (Freepik/drobotdean)

Jakarta – Selama ini mencukur rambut di wajah seringkali menimbulkan perdebatan. Banyak mitos mengatakan, bahwa melakukan facial shaving kurang aman untuk dilakukan. Sebab, treatment ini akan membuat kita jadi punya rambut yang lebat.

Nyatanya, ada hal-hal yang belum kita ketahui sepenuhnya soal facial shaving. Mulai dari cara melakukannya, metode perawatan sebelum dan sesudah facial shaving, hingga pandangan dermatologis terkait treatment ini. 

Mari kita simak penjelasan lebih lengkap dari direktur Shine Skin, Hair & Laser Clinic di Mumbai, Dr Mrunal Shah Modi dan dermatolog dan founder Ra Skin and Aesthetics Clinic di Mumbai, Dr Rashmi Shetty yang dimuat pada laman Elle.

Bagaimana Cara Melakukan Facial Shaving?

Cara untuk melakukan facial shaving sebenarnya sangat sederhana, hampir sama saja seperti mencukur rambut di area tubuh lainnya. Meski begitu, kamu harus berhati-hati juga dalam memilih alat cukur.

Pilihlah alat cukur yang punya pisau tajam dan miring, agar hasilnya sempurna dan mencegah rasa sakit. Selain itu, usahakan untuk selalu menggunakan pisau cukur yang dijual oleh brand-brand, tidak harus terkenal, tapi bisa dipastikan aman kualitasnya.

Apa yang Harus Dilakukan Sebelum dan Sesudah Facial Shaving?

Sebelum memutuskan untuk melakukan facial shaving, pastikan dulu bahwa kamu tidak punya kulit yang sensitif. Sebab, melakukan shaving pada wajah dengan kulit sensitif akan mudah memicu jerawat, iritasi, dan menimbulkan rasa sakit ketika mencukur. Salah-salah, hasil cukur malah tidak maksimal dan menyebabkan tumbuhnya in-grown hair.

Sementara itu, frekuensi untuk melakukan facial shaving yang aman adalah setiap 2 hingga 3 hari sekali, atau bahkan 3 hingga 5 hari sekali tergantung pertumbuhan rambut. 

Untuk memastikan tidak ada iritasi lakukan facial shaving dengan hati-hati, lembut, dan pastikan tetap merawatnya terutama setelah bercukur. Gunakan pelembab, namun hindari pelembab dengan kandungan AHA, BHA, dan retinol, untuk menenangkan kulit setelah terkena pisau cukur. Lalu, hindari makeup untuk sementara waktu setelah bercukur, supaya pori-pori tidak tertutup.

Tingkat Efektivitas Facial Shaving

Direktur Shine Skin, Hair & Laser Clinic di Mumbai, Dr Mrunal Shah Modi membantah mitos yang mengatakan bahwa rambut akan tumbuh lebih lebat, bahkan menyebabkan tumbuhnya kumis, jika dicukur. Memang, rambut baru di wajah nantinya akan terasa tajam saat tumbuh lagi, namun bukan berarti membuatnya jadi lebih tebal. Selain itu, melakukan facial shaving tidak menyebabkan perubahan warna apapun pada rambut.

Sementara, seorang dermatologi sekaligus founder Ra Skin and Aesthetics Clinic di Mumbai, Dr Rashmi Shetty, menjelaskan bahwa walau terbilang cukup efektif, jika kamu memiliki rambut di wajah yang cukup tebal, maka facial shaving saja masih kurang berpengaruh. Akan lebih baik untuk melakukan check up di dermatologis agar mendapatkan penanganan khusus yang akurat.

So, untuk Urbanreaders yang masih ragu melakukan facial shaving, nggak perlu khawatir lagi deh. Asalkan caranya aman dan bisa melakukan perawatan, kemungkinan besar hasilnya juga memuaskan. Nantikan tips-tips menarik lainnya dari Urbanasia!
 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait