URtrending

Kisah Dokter Meninggal karena COVID-19, Sempat Tunda Pernikahan

Nunung Nasikhah, Senin, 27 April 2020 14.06 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kisah Dokter Meninggal karena COVID-19, Sempat Tunda Pernikahan
Image: Michael Robert Marampe. (Instagram @mikemarampe)

Jakarta – Kabar duka kembali menyelimuti dunia medis Indonesia. Salah satu dokter terbaik yang dimiliki Indonesia, dr Michael Robert Marampe dikabarkan telah menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (25/4/2020) dan dimakamkan keesokan harinya.

Dokter asal Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara tersebut bekerja di RS Permata Bunda Cibitung Bekasi. Almarhum meninggal saat dalam perawatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur dan telah dimakamkan dengan standar operasional prosedur COVID-19.

"Hasil laboratorium belum ada, tetapi gejalanya mengarah ke COVID-19," kata Kepala RS Polri Kramat Jati, Kombes Pol Dr.dr. Rusdianto, M.M, M.Si, DFM, sebagaimana dikutip dari Antara (27/4/2020).

Rusdianto mengatakan almarhum adalah anak dari salah satu dokter yang bekerja di RS Polri Kramat Jati yakni Kombes Pol dr. Jefferson Marampe, Sp.B dan ibu Epi Herlina Simbala, asal Sampana, Kotamobagu, Sulawesi Utara.

Menurut cerita Rusdianto, almarhum sebenarnya akan melangsungkan pernikahan pada tanggal 11 April 2020 lalu.

Namun karena tugas kemanusian dan bertepatan dengan mewabahnya COVID-19, maka rencana tersebut terpaksa ditunda dan belum jadi dilaksanakan.

Almarhum melalui akun instagramnya juga sempat memposting foto kebersamaannya bersama sang kekasih yang diketahui bernama Tri Novia Septiani. Postingan tersebut dibuat beberapa hari sebelum kepergiannya.

“Tri Novia Septiani Tunanganku adalah malaikat penjaga ku, anugerah yang Tuhan Berikan padaku selama 8 Tahun dia selalu menjadi penopang pendoa dan penyemangat dalam hidup ku. Aku sebagai laki laki adalah laki laki terjahat yang sering sekali tega menyakiti hatinya tega melakukan hal hal sangat melukainya,” tulisnya dalam caption.

“Dan lagi hingga detik ini jika bukan karena Tuhan memakai dia dalam hidup ku aku sudah tiada berkali kali. Terima Kasih Tunangan ku Tri Novia Septiani kamu adalah anugrah dalam hidupku yang terindah dari Tuhan Yesus Penyelamatku. Aku mencintaimu dan mengasihimu selalu. Semangat sayang ku nyume ku ninah hambukmula tumpak munces,” lanjutnya.

Kabar kepergiannya pun diikuti oleh dukacita warga Sulawesi Utara dari berbagai lapisan, terutama di media sosial.

"Selamat jalan pahlawan kami," tulis Vanda Rompis dalam halaman facebook yang memuat berita tentang kepergian dokter Michael.

"Selamat jalan saudaraku, kiranya Tuhan melihat segala perjuanganmu untuk kemanusiaan," komentar netizen lainnya.  

Ungkapan duka juga ditunjukkan oleh beberapa rekannya di media sosial instagram pribadi milik almarhum.

“RIP terimakasih sy ucapkan atas perjuang mu selama ini km akan slalu terkenang di mata kami orrg yg sayang kpd mu,” komentar netizen.

“Selamat jalan bro... Tenang kau di sorga,” kata netizen lainnya.

“Selamat jalan Mike,” timpal netizen lain.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 

IDI Berduka...

A post shared by PB Ikatan Dokter Indonesia (@ikatandokterindonesia) on

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait