URguide

Kisah Mirani Mauliza, Mantan Narapidana yang Kini Jadi Inspirator Hijrah

Shelly Lisdya, Senin, 21 Februari 2022 15.32 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kisah Mirani Mauliza, Mantan Narapidana yang Kini Jadi Inspirator Hijrah
Image: Mirani Mauliza. (YouTube PecahTelur)

Jakarta - Mantan narapidana biasanya tak diterima di masyarakat karena image-nya yang buruk setelah melakukan kejahatan. Namun, ada satu sosok yang menjadi inspirator bagi muslim berhijrah.

Dia adalah Mirani Mauliza, mantan narapidana sekaligus Aparatur Sipil Negara (ASN) di salah satu kabupaten di Kalimantan Barat. 

Mulanya, sebelum masuk jeruji besi, Mira hidup dalam gemerlapnya dunia. Sedari SMA, dia sudah kenal dengan dunia malam.

Hingga akhirnya, saat kuliah ketika ayahnya meninggal dunia, Mira mengaku tidak siap untuk susah, ia pun langsung mencari kerja.

"Dulu saya dibalut kekayaan, hingga suatu saat ayah saya meninggal waktu saya kuliah semester satu. Saya nggak siap untuk hidup 'miskin', akhirnya saya cari kerja hingga lulus kuliah jadi ASN," katanya dikutip dari YouTube PecahTelur, Senin (21/2/2022).

Setelah menjadi ASN, Mirani mencoba membuka bisnis. Namun, tak lama setelah ia menikmati hasilnya yang banyak, ternyata ia terjerumus kasus penipuan.

Mirani menipu korbannya hingga miliaran rupiah. Dengan modus mengajak korbannya untuk investasi bisnis pupuk dengan keuntungan 10 persen dari uang yang di investasi dalam 15 hari.

Namun, Mirani mengaku uang itu hanya digunakan untuk membayar hutang yang dia miliki akibat kegagalan bisnis. 

"Jadi keuntungannya seminggu Rp 20 juta, bisa dibayangkan banyaknya itu setiap orang investasi. Sampai akhirnya bisnisnya bangkrut, saya harus mengembalikan uang Rp 2 miliar. Pas ada orang investasi, saya kembalikan ke korbannya. Hanya gali lubang, tutup lubang, karena uang itu hanya saya gunakan untuk bayar hutang," kata Mirani.

Mirani yang dilaporkan ke polisi itu pun menjadi buron. Bahkan, dia mengaku sempat disekap di Medan dan Jakarta selama beberapa hari. 

"Saya ditangkap, kemudian saya dibawa ke Pontianak (rumah ayah tiri). Tak lama akhirnya ditangkap," lanjutnya.

"Tuntutan 14 bulan, vonis delapan bulan, potong masa tahanan dua bulan. Jadi saya jalani enam bulan, dua bulan di Polres, empat bulan di LP. Saya jalani semuanya, dan saya ingin kembali ke lapas ini, tapi bukan sebagai narapidana. Enam tahun setelahnya (2017), saya diundang ke Pontianak untuk isi ceramah dengan Ustaz Abdul Somad, dulu sebagai terdakwa kini jadi inspirator," bebernya.

Tak berhenti sampai di situ, karena putus asa, Mirani sempat memutus nadinya karena keinginannya untuk bunuh diri dan meninggalkan hutangnya.

"Pas saya koma, saya dengar umi saya ngomong di telinga 'jangan tinggalin umi, kamu pasti bisa sukses dan bangkit untuk ngelunasin utang kamu'. Dari situ saya nangis, dan mulai berhijrah," lanjutnya.

Mirani akhirnya menikah dengan Een, siapa sangka jika suaminya juga mengalami kegagalan bisnis dan memiliki hutang Rp 200 juta. Keduanya pun menikah dan memulai menjalani hidup baru. 

Mirani sebelumnya juga mengeluarkan sebuah buku inspiratif yang mengisahkan jalan hidupnya. Selain itu, Mirani dan suami kini tengah membangun Masjid Ismuhu Yahya di Pontianak.

Keduanya juga kerap membagikan makanan kepada orang yang membutuhkan hingga ribuan setiap harinya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait