URguide

Kisah Triyanto, Guru Disabilitas Netra yang Mengajar di MAN 4 Sleman

Shelly Lisdya, Selasa, 29 November 2022 15.04 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kisah Triyanto, Guru Disabilitas Netra yang Mengajar di MAN 4 Sleman
Image: Triyanto (Kemenag.go.id)

Jakarta - Penyandang disabilitas netra bukan berarti tidak bisa sukses. Mereka hanya harus bekerja lebih keras, karena memiliki banyak keterbatasan.

Nilai-nilai tersebut selalu ditanamkan oleh seorang guru disabilitas netra pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Sleman - Yogyakarta yang bernama Triyanto. Keterbatasan fisik tidak menyurutkan dedikasinya untuk mengemban amanah sebagai guru yang mengajar di MAN 4 Sleman.

Di hadapan para finalis Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Tahun 2022, Triyanto menceritakan kegiatan sehari-harinya dalam menjalankan aktivitas sebagai guru.

“Bapak ibu sekalian mungkin heran mengapa saya harus diantar di tempat ini, karena terang benderangnya ruangan ini tak berarti apa-apa bagi saya karena saya seorang tuna netra sejak usia tujuh tahun," ungkap Triyanto di Jakarta, dikutip dari Kemenag.go.id, Selasa (29/11/2022). 

Triyanto menjelaskan bahwa untuk mencapai posisi ini tentu dipenuhi dengan suka dan duka. Dari tahun 2009, kata Triyanto, ia mengabdi menjadi guru di SLB selama 10 tahun.

Pada 2019, Triyanto ditetapkan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan ditempatkan di MAN 4 Sleman sebagai guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).

Jarak pun juga menjadi penghalang bagi Triyanto untuk bisa membagikan ilmu kepada muridnya. Dia harus menempuh sejauh 35 km untuk sekali jalan. Artinya, jika pergi pulang, jarak yang harus ditempuh mencapai 70 km untuk mengajar.  

Triyanto yakin, dedikasi dan semangat dalam mengajar itulah yang mengantarkannya menjadi finalis Guru Berdedikatif pada Anugerah GTK Madrasah Tahun 2022 tingkat Nasional.

Belajar Mengajar

Dalam sehari-hari, Triyanto menceritakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) selalu berjalan dengan baik. Apabila menjumpai siswa siswinya yang baru mengenalnya, ia memperkenalkan dan menyampaikan terlebih dahulu kondisi fisiknya.

"Di awal pertemuan, saya memberikan pemahaman kepada siswa tentang kondisi saya, dan saya meyakinkan serta menyampaikan kepada siswa saya kalau kalian adalah anak yang baik dan akan mengikuti pelajaran saya dengan baik," bebernya.

Ia juga mengaku dukungan dan motivasi dari para rekan guru dan siswanya turut serta menjadi suplemen dalam menjalankan tugas negara.

"Saya sangat nyaman dengan keluarga yang sudah terbentuk di MAN 4 Sleman. Apalagi gurunya juga sangat baik dan memahami kekurangan saya. Namun, saya juga mengakui kalau saya mudah beradaptasi di setiap lingkungan, sehingga meyakinkan diri saya sendiri terlebih dahulu untuk mendapatkan kenyamanan itu," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait