URstyle

Kolaps Akibat Gowes saat Hujan, Dokter Tirta Suspect Hipotermia

Priscilla Waworuntu, Jumat, 21 Oktober 2022 16.19 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kolaps Akibat Gowes saat Hujan, Dokter Tirta Suspect Hipotermia
Image: Dokter Tirta. (instagram/dr.tirta)

Jakarta - Dokter Tirta mendadak kolaps saat bersepeda di tengah hujan di acara Audax Randonesia, Yogyakarta. Kabar dibagikan sendiri oleh dokter Tirta di akun media sosialnya.

Dokter Tirta bercerita, ia kolaps saat menempuh kilometer 191. Gejala yang dirasakan pascabangun dari pingsan macam-macam, mulai dari hipotermia hingga kunang-kunang.

“Udah collapse, tapi masih bisa idup, Berasa dikasi kesempatan hidup kedua, Ga tau gmana critanya bisa bangun. Dalam posisi diluar ekspetasi, udah hipotermia, kunang2 , dan tiba2 HR loncak ke 195-196 bpm. Gue berterimakasih pada warga yg menolong, utang nyawa ama mreka," tulis dokter Tirta dikutip Urbanasia di Twitter @tirta_cipeng, Jumat (21/10/2022).

Kata dokter Tirta, tak banyak hal yang bisa ia ingat sebelum akhirnya kolaps. Dia hanya ingat momen ketika seorang rekan bernama Gusti melewatinya dan menyapa pukul 19.00 WIB.

Ketika bangun dari pingsan, dokter Tirta mendapati beberapa warga mengelilinginya. Seorang warga memberi teh hangat dan makanan padanya.

Dokter Tirta sempat bertanya pada seniornya tentang kondisi yang ia alami saat gowes tersebut. Dugaan sementara, dia didiagnosis mengalami gangguan detak jantung yang diakibatkan hipotermia parah.

“Saya akui saya jarang gowes dengan kondisi 100% hujan, serba salah, kalau saya neduh, saya lewat cot, kalo saya terobos ya gak ngira begini urusannya," beber dokter Tirta.

Karena kondisi itu lah, dokter Tirta akhirnya menyerah dari acara gowes tersebut.

"Setelah discuss dengan dokter senior , keluarga, dan warga saya diminta : mundur karena suspect hipotermia , dan ada suspect gangguan kardiovaskular," tulisnya.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Cipeng | TIRTA (@dr.tirta)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait