URnews

Komentar Kepala Tim Jaguar yang Terancam Dibubarkan Polda Metro Jaya

Ardha Franstiya, Senin, 1 November 2021 13.12 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Komentar Kepala Tim Jaguar yang Terancam Dibubarkan Polda Metro Jaya
Image: Raffi Ahmad berkunjung ke Polresta Depok untuk bertemu dengan Team Jaguar. (Dok. Twitter @team_jaguardpk)

Jakarta - Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran bakal mengevaluasi kehadiran tim patroli malam, seperti Raimas Backbone Polres Metro Jakarta Timur hingga Jaguar Polres Metro Depok.

Fadil menilai tim-tim tersebut hanya sebagai kelelawar malam. Ia mengatakan, ada kesalahan mendasar sejak awal pembentukan dengan tidak memberikan pendidikan dan standar operasi.

"Supaya jangan ada lagi tim Jaguar, Kobra, apalagi itu tim ketupat sayur, tim lele apa itu macam-macam. Akhirnya dia tumbuh berkembang sendiri, suka-suka dia," ujar Fadil.

Rencananya, semua tim malam itu bakal diintegrasikan menjadi satuan tim khusus bernama 'Dream Team' untuk menjaga keamanan serta ketertiban pada malam hari.

"Saya berencana akan membuat sebuah Dream Team yang akan melahirkan heroes-heroes baru untuk mengawal masyarakat. Supaya boboknya tenang,” terang Fadil.

Sementara itu, Kepala Tim Jaguar Polres Metro Depok Iptu Winam Agus mengaku siap mengikuti perintah. "Perintah pimpinan harus dilaksanakan. Satya Haprabu (setia kepada pimpinan negara)," ungkap Winam Agus, Minggu (31/10).

Kehadiran Tim Jaguar sendiri sudah menginjak usia 7 tahun. Saat ini, tim Jaguar terdiri dari 16 anggota yang terbagi dalam tiga regu. Satu regu dilengkapi lima orang anggota.

"Jumlah 16 orang dibagi 3 regu. Masing-masing lima orang. Tim kecil tapi punya kemampuan yang kuat," sebutnya.

Menurut Winam, tim Jaguar sudah menjadi kebanggaan warga Depok. Memiliki peralatan lengkap dan canggih dalam melaksanakan tugas yang mengedepankan komunikasi saat berhadapan dengan masyarakat.

"Dengan peralatan lengkap, tapi selalu mengedepankan komunikasi yang baik kepada masyarakat," jelasnya.

Winam mengungkapkan, menjadi bagian dari tim Jaguar tidak hanya menjalankan tugas, melainkan panggilan jiwa. “Ini jalan untuk mengabdi. Kami selalu menekankan respons setiap laporan masyarakat, tidak perlu melihat untung rugi dalam bertugas, zero complain,” ujarnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait