URnews

Soal Video Penangkapan Coki, Kapolda Metro: Tak Elok Dipandang Publik

Alwin Jalliyani, Rabu, 8 September 2021 09.22 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Soal Video Penangkapan Coki, Kapolda Metro: Tak Elok Dipandang Publik
Image: Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran dalam rapat mingguan jajaran Polres Metro Jaya. (tangkapan layar)

Jakarta – Beberapa waktu lalu viral video penangkapan Coki Pardede di media sosial. Menurut Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran hal tersebut dinilai tidak etis dilakukan.

“Saya lihat video (penangkapan) kemarin viral di medsos. Disamping itu tidak etis, dia juga merendahkan harkat dan martabat manusia,” terang Irjen Fadil Imran saat rapat mingguan jajaran polres Polda Metro Jaya pada Senin (6/9/2021).

Fadil Imran beralasan video tersebut tidak layak dikonsumsi publik karena merendahkan harkat dan martabat manusia.

"Video penangkapan itu tidak elok dipandang publik, apalagi dengan narasi-narasi, kalimat-kalimat yang merendahkan harkat dan martabat manusia,” sambungnya.

Pada kesempatan tersebut, Fadil Imran juga mengingatkan anggotanya untuk tetap menghormati hak individu.

“Siapapun dia, walaupun dia tersangka, dia tetap memiliki hak sebagai individu yang wajib kita hormati dan kita hargai,” pesan Fadil Imran.

Poin kedua yang menjadi sorotannya yaitu saat konferensi pers Coki Pardede, terlihat anggota kepolisian berdiri di belakang Coki memegang senjata api.

“Pada saat presscon atau press release, saya minta lebih humanis. Kalau bukan bandar (narkoba), bukan teroris, tidak perlu pakai laras panjang. Enggak usah lagi gagah-gagahan," sambungnya.

Selain itu, Fadil Imran menilai bahwa dengan memperlihatkan senjata api berpotensi ditiru publik dan tidak manusiawi.

"Acara-acara yang mempertontonkan kekerasan yang bisa ditiru, tidak usah pakai laras panjang, tidak manusiawi itu," ungkap Mantan Kapolda Jawa Timur tersebut.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Deddy Corbuzier, Ph.D (@mastercorbuzier)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait