URtech

Kominfo Menyangkal Soal Dugaan Kebocoran 1,3 Miliar Data SIM Card

Shinta Galih, Kamis, 1 September 2022 16.26 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kominfo Menyangkal Soal Dugaan Kebocoran 1,3 Miliar Data SIM Card
Image: Twitter/SRifqi

Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akhirnya angkat bicara soal dugaan kebocoran 1,3 miliar data registrasi SIM Card.

Kominfo mengatakan pihaknya telah melakukan penelusuran internal. Hasilnya mereka tidak memiliki aplikasi untuk menampung data registrasi prabayar dan pascabayar.

"Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan penelusuran internal. Dari penelusuran tersebut, dapat diketahui bahwa Kementerian Kominfo tidak memiliki aplikasi untuk menampung data registrasi prabayar dan pascabayar," ujar Kominfo dalam keterangan resminya, Kamis (1/9/2022).

"Berdasarkan pengamatan atas penggalan data yang disebarkan oleh akun Bjorka, dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak berasal dari Kementerian Kominfo," lanjutnya.

Kementerian Kominfo mengaku saat ini sedang melakukan penelusuran lebih lanjut terkait sumber data dan hal-hal lain terkait dengan dugaan kebocoran data tersebut.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 1,3 miliar data registrasi SIM Card bocor dan dijajakan di forum hacker.

Adalah Bjorka sosok yang menjual data tersebut di forum breached.to. Mendengar namanya memang sudah tidak asing. 

Ya, Bjorka sebelumnya membocorkan data pelanggan IndiHome belum lama ini. Meski data tersebut sempat disangkal pihak Telkom Group 

Data 1,3 miliar registrasi SIM Card yang ditawarkan Bjorka berukuran 8,7 GB. Data tersebut disebut berasal dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)

Dayanya sendiri berisikan nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, nama operator seluler, tanggal registrasi. Untuk menebusnya harus membayar US$ 50 atau kisaran Rp 740 ribu.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait