URnews

Kompol Sutiono, Polisi di Malang yang Berjuang Rawat dan Makamkan Jenazah COVID-19

Nunung Nasikhah, Jumat, 10 Juli 2020 21.52 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kompol Sutiono, Polisi di Malang yang Berjuang Rawat dan Makamkan Jenazah COVID-19
Image: Kompol Sutiono (kanan) saat menerima label pejuang COVID-19 dan mendapat penghargaan dari Kapolresta Malang. (ANTARA)

Malang – Pada 3 Maret lalu, ada seorang warga yang sempat dirawat di rumah sakit dan meninggal dunia. Warga tersebut diduga kuat terpapar dan positif COVID-19, sehingga tidak ada yang berani memakamkan karena takut tertular virusnya.

Saat itulah muncul seorang polisi bernama Kompol Sutiono yang memberanikan diri untuk memakamkan pasien COVID-19 tersebut.

Atas dasar kemanusiaan, anggota Polresta Malang Kota itu melakukan persiapan secara swadaya agar tidak ikut terpapar virus dari jenazah yang hendak dimakamkan itu.

Seperti membeli sarung tangan, masker, baju pengaman menyerupai jas hujan, membeli alkohol dengan kandungan 90 persen, dan air mineral.

Dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, Kompol Sutiono kemudian merawat jenazah tersebut dan menyiramkan alkohol yang sudah dicampur air mineral lalu juga mengkoordinir prosesi pemakamannya.

Pria kelahiran Kabupaten Lamongan itu mengaku apa yang dilakukan memang berisiko tinggi. Akan tetapi ia merasa terketuk untuk membantu sesame. Terlebih saat itu, belum terbentuk tim satgas pemulasaraan.

Usai pemakaman, Kompol Sutiono yang juga menjabat sebagai Kepala Satuan Intelijen dan Keamanan di Polresta Malang Kota itu melakukan tes cepat secara swadaya bersama beberapa orang yang sempat membantunya.

“Alhamdulillah saya non reaktif saat rapid test. Namun ada satu rekan yang dinyatakan positif dan langsung dirawat di rumah sakit,” ujar Sutiono, seperti dikutip dari Media Center Kota Malang (10/7/2020).

“Mulai saat itulah saya dan rekan yang lain mulai sangat berhati-hati saat menangani pasien COVID-19 yang meninggal,” imbuhnya.

Hingga saat ini pun, pria berusia 50 tahun itu masih menjalani tugasnya sebagai koordinator tim pemulasaraan COVID-19 yang dibentuk Polresta Malang Kota dengan penuh semangat.

Selama ikut dalam tim pemulasaraan COVID-19, Kompol Sutiono mengaku menjalani banyak suka dan duka.

Salah satunya seperti saat ada pasien COVID-19 yang meninggal malam hari sehingga timnya kesulitan mencari tokoh agama sebagai salah satu syarat sebelum jenazah dimakamkan.

Atas keberanian dan dedikasinya dalam merawat dan memakamkan jenazah COVID-19, Kompol Sutiono layak mendapat predikat sebagai pejuang COVID-19.

Pria ramah itu pun juga sempat mendapat penghargaan dari Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata.

Menurutnya Leo, Kompol Sutiono merupakan sosok yang tidak banyak bicara namun lebih banyak bekerja, memiliki tanggung jawab yang besar serta selalu menjalankan tugasnya dengan baik.

“Bahkan saya sering melihat dia hampir tiap hari tidur di kantor, jika apa yang menjadi tugasnya belum selesai,” kata Kombes Pol Leonardus Simarmata.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait